Senin, 23 Maret 2015

Pelangi tanpa warna

Relung demi palung kehidupan terlewat
Tetes demi getir rasa sedih menyayat hati
Bukan dilema bukan pula bimbang tanpa arah
Hanya kata tak mampu bergeming

Tak ada chaya tak ada langit tak ada warna
Gelap dalam ruangan sunyi tanpa suara
Titian masalah jembatan hidup yang harus terlewat

Kadang aku menangis dalam diam
Kadang tertawa dalam keramaian
Aku bertanya siapa diriku siapa aku
Apakah hanya topeng kepalsuan jati diri?

Kuat dalam hempasan gelombang badai kehidupan
Menahan satu demi satu reliku hidup
Tak ada kata yang dapat terucap saat terhempas

Banyak warna membias dalam 1000 tanda dan warna
Langit tersenyum saat aku menyadari
Hidup memang begini kita yg memberi warna

Kini ku sadari ku tak ingin beku dalam kecemasan
Mencair dalam kedinginan hati dan fikiran
Menguap seperti embun tanpa balik lagi setelahnya
Karena aku bukan pelangi tanpa warna

Tidak ada komentar :

Posting Komentar