Relung demi palung
kehidupan terlewat
Tetes demi getir rasa sedih menyayat hati
Bukan dilema bukan pula bimbang tanpa arah
Hanya kata tak mampu bergeming
Tetes demi getir rasa sedih menyayat hati
Bukan dilema bukan pula bimbang tanpa arah
Hanya kata tak mampu bergeming
Tak ada chaya tak ada
langit tak ada warna
Gelap dalam ruangan sunyi tanpa suara
Titian masalah jembatan hidup yang harus terlewat
Gelap dalam ruangan sunyi tanpa suara
Titian masalah jembatan hidup yang harus terlewat
Kadang aku menangis dalam diam
Kadang tertawa dalam keramaian
Aku bertanya siapa diriku siapa aku
Apakah hanya topeng kepalsuan jati diri?
Kadang tertawa dalam keramaian
Aku bertanya siapa diriku siapa aku
Apakah hanya topeng kepalsuan jati diri?
Kuat dalam hempasan gelombang badai kehidupan
Menahan satu demi satu reliku hidup
Tak ada kata yang dapat terucap saat terhempas
Menahan satu demi satu reliku hidup
Tak ada kata yang dapat terucap saat terhempas
Banyak warna membias dalam 1000 tanda dan warna
Langit tersenyum saat aku menyadari
Hidup memang begini kita yg memberi warna
Langit tersenyum saat aku menyadari
Hidup memang begini kita yg memberi warna
Kini ku sadari ku tak ingin beku dalam kecemasan
Mencair dalam kedinginan hati dan fikiran
Menguap seperti embun tanpa balik lagi setelahnya
Karena aku bukan pelangi tanpa warna
Mencair dalam kedinginan hati dan fikiran
Menguap seperti embun tanpa balik lagi setelahnya
Karena aku bukan pelangi tanpa warna
Tidak ada komentar :
Posting Komentar