Jumat, 17 Juni 2016

Hikmah di Balik Puasa Ramadhan



Berikut adalah beberapa hikmah di balik puasa Ramadhan dari beberapa kalam ulama :

1. Menggapai Derajat Takwa
Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183). Ayat ini menunjukkan bahwa di antara hikmah puasa adalah agar seorang hamba dapat menggapai derajat takwa dan puasa adalah sebab meraih derajat yang mulia ini. Hal ini dikarenakan dalam puasa, seseorang akan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya.

Ø  Bentuk takwa dalam puasa dapat kita lihat dalam berbagai hal berikut:

Pertama, orang yang berpuasa akan meninggalkan setiap yang Allah larang ketika itu yaitu dia meninggalkan makan, minum, berjima’ dengan istri dan sebagainya yang sebenarnya hati sangat condong dan ingin melakukannya. Ini semua dilakukan dalam rangka taqorrub atau mendekatkan diri pada Allah dan meraih pahala dari-Nya. Inilah bentuk takwa.

Kedua, orang yang berpuasa sebenarnya mampu untuk melakukan kesenangan-kesenangan duniawi yang ada. Namun dia mengetahui bahwa Allah selalu mengawasi diri-Nya. Ini juga salah bentuk takwa yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah.
Ketiga, ketika berpuasa, setiap orang akan semangat melakukan amalan-amalan ketaatan. Dan ketaatan merupakan jalan untuk menggapai takwa. Inilah sebagian di antara bentuk takwa dalam amalan puasa. 


2. Hikmah di Balik Meninggalkan Syahwat dan Kesenangan Dunia

Di dalam berpuasa, setiap muslim diperintahkan untuk meninggalkan berbagai syahwat, makanan dan minuman. Itu semua dilakukan karena Allah. Dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman,
يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى

Artinya :
“Dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku”.

Ø  Di antara hikmah meninggalkan syahwat dan kesenangan dunia ketika berpuasa adalah:

Pertama, dapat mengendalikan jiwa. Rasa kenyang karena banyak makan dan minum, kepuasan ketika  berhubungan dengan istri, itu semua biasanya akan membuat seseorang lupa diri, kufur terhadap nikmat, dan menjadi lalai. Sehingga dengan berpuasa, jiwa pun akan lebih dikendalikan.

Kedua, hati akan menjadi sibuk memikirkan hal-hal baik dan sibuk mengingat Allah. Apabila seseorang terlalu tersibukkan dengan kesenangan duniawi dan terbuai dengan makanan yang dia lahap, hati pun akan menjadi lalai dari memikirkan hal-hal yang baik dan lalai dari mengingat Allah. Oleh karena itu, apabila hati tidak tersibukkan dengan kesenangan duniawi, juga tidak disibukkan dengan makan dan minum ketika berpuasa, hati pun akan bercahaya, akan semakin lembut, hati pun tidak mengeras dan akan semakin mudah untuk tafakkur (merenung) serta berdzikir pada Allah.

Ketiga, dengan menahan diri dari berbagai kesenangan duniawi, orang yang berkecukupan akan semakin tahu bahwa dirinya telah diberikan nikmat begitu banyak dibanding orang-orang fakir, miskin dan yatim piatu yang sering merasakan rasa lapar. Dalam rangka mensyukuri nikmat ini, orang-orang kaya  pun gemar berbagi dengan mereka yang tidak mampu.

Keempat, dengan berpuasa akan mempersempit jalannya darah. Sedangkan setan berada pada jalan darahnya manusia. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ

Artinya:

“Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia pada tempat mengalirnya darah.” Jadi puasa dapat menenangkan setan yang seringkali memberikan was-was. Puasa pun dapat menekan syahwat dan rasa marah. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan puasa sebagai salah satu obat mujarab bagi orang yang memiliki keinginan untuk menikah namun belum kesampaian.


3. Mulai Beranjak Menjadi Lebih Baik

Di bulan Ramadhan tentu saja setiap muslim harus menjauhi berbagai macam maksiat agar puasanya tidak sia-sia, juga agar tidak mendapatkan lapar dan dahaga saja. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

Artinya:

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.”
Puasa menjadi sia-sia seperti ini disebabkan bulan Ramadhan masih diisi pula dengan berbagai maksiat. Padahal dalam berpuasa seharusnya setiap orang berusaha menjaga lisannya dari rasani orang lain (baca: ghibah), dari berbagai perkaataan maksiat, dari perkataan dusta, perbuatan maksiat dan hal-hal yang sia-sia.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Artinya:

“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ 

عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

Artinya:

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah. Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita atau dapat pula bermakna kata-kata kotor.

Oleh karena itu, ketika keluar bulan Ramadhan seharusnya setiap insan menjadi lebih baik dibanding dengan bulan sebelumnya karena dia sudah ditempa di madrasah Ramadhan untuk meninggalkan berbagai macam maksiat. Orang yang dulu malas-malasan shalat 5 waktu seharusnya menjadi sadar dan rutin mengerjakannya di luar bulan Ramadhan. Juga dalam masalah shalat Jama’ah bagi kaum pria, hendaklah pula dapat dirutinkan dilakukan di masjid sebagaimana rajin dilakukan ketika bulan Ramadhan. Begitu pula dalam bulan Ramadhan banyak wanita muslimah yang berusaha menggunakan jilbab yang menutup diri dengan sempurna, maka di luar bulan Ramadhan seharusnya hal ini tetap dijaga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ

Artinya:

“(Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”

Ibadah dan amalan ketaatan bukanlah ibarat bunga yang mekar pada waktu tertentu saja. Jadi, ibadah shalat 5 waktu, shalat jama’ah, shalat malam, gemar bersedekah dan berbusana muslimah, bukanlah jadi ibadah musiman. Namun sudah seharusnya di luar bulan Ramadhan juga tetap dijaga. Para ulama seringkali mengatakan, “Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah, -pen) hanya pada bulan Ramadhan saja.”

Ingatlah pula pesan dari Ka’ab, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lantas terbetik dalam hatinya bahwa setelah lepas dari Ramadhan akan berbuat maksiat pada Rabbnya, maka sungguh puasanya itu tertolak (tidak bernilai apa-apa).”


4. Kesempatan untuk Saling Berkasih Sayang dengan Si Miskin dan Merasakan Penderitaan Mereka

Puasa akan menyebabkan seseorang lebih menyayangi si miskin. Karena orang yang berpuasa pasti merasakan penderitaan lapar dalam sebagian waktunya. Keadaan ini pun ia rasakan begitu lama. Akhirnya ia pun bersikap lemah lembut terhadap sesama dan berbuat baik kepada mereka. Dengan sebab inilah ia mendapatkan balasan melimpah dari sisi Allah.

Begitu pula dengan puasa seseorang akan merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang miskin, fakir, yang penuh kekurangan. Orang yang berpuasa akan merasakan lapar dan dahaga sebagaimana yang dirasakan oleh mereka-mereka tadi. Inilah yang menyebabkan derajatnya meningkat di sisi Allah.

Inilah beberapa hikmah syar’i yang luar biasa di balik puasa Ramadhan. Oleh karena 
itu, para salaf sangatlah merindukan bertemu dengan bulan Ramadhan agar memperoleh hikmah-hikmah yang ada di dalamnya. Sebagian ulama mengatakan, “Para salaf biasa berdoa kepada Allah selama 6 bulan agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Dan 6 bulan sisanya mereka berdoa agar amalan-amalan mereka diterima”.


Hikmah Puasa yang Keliru

Adapun hikmah puasa yang biasa sering dibicarakan sebagian kalangan bahwa puasa dapat menyehatkan badan (seperti dapat menurunkan bobot tubuh, mengurangi resiko stroke, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi resiko diabetes), maka itu semua adalah hikmah ikutan saja dan bukan hikmah utama. Sehingga hendaklah seseorang meniatkan puasanya untuk mendapatkan hikmah syar’i terlebih dahulu dan janganlah dia berpuasa hanya untuk mengharapkan nikmat sehat semata. Karena jika niat puasanya hanya untuk mencapai kenikmatan dan kemaslahatan duniawi, maka pahala melimpah di sisi Allah akan sirna walaupun dia akan mendapatkan nikmat dunia atau nikmat sehat yang dia cari-cari.

Allah Ta’ala berfirman,

مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ 

فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ

Artinya:

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)

Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Orang yang gemar berbuat riya’ akan diberi balasan kebaikan mereka di dunia. Mereka sama sekali tidak akan dizholimi. Namun ingatlah, barangsiapa yang melakukan amalan puasa, amalan shalat atau amalan shalat malam namun hanya ingin mengharapkan dunia, maka balasan dari Allah: “Allah akan memberikan baginya dunia yang dia cari-cari. Akan tetapi, amalannya akan lenyap di akhirat nanti karena mereka hanya ingin mencari keuntungan dunia. Di akhirat, mereka juga akan termasuk orang-orang yang merugi”.”

Sehingga yang benar, puasa harus dilakukan dengan niat ikhlas untuk mengharap wajah Allah. Sedangkan nikmat kesehatan, itu hanyalah hikmah ikutan saja dari melakukan puasa, dan bukan tujuan utama yang dicari-cari. Jika seseorang berniat ikhlas dalam puasanya, niscaya nikmat dunia akan datang dengan sendirinya tanpa dia cari-cari. Ingatlah selalu nasehat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ 

كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ

Artinya:

“Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.”

Adapun hadits yang mengatakan,

صُوْمُوْا تَصِحُّوْا
Artinya:

“Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.” Perlu diketahui bahwa hadits semacam ini adalah hadits yang lemah (hadits dho’if) menurut ulama pakar hadits.

Semoga kita bisa menarik hikmah berharga di balik puasa kita di bulan penuh kebaikan, bulan Ramadhan.











Selasa, 03 Mei 2016

TONGGAK SEJARAH NKRI DAN LATEN KOMUNISME

I. TONGGAK SEJARAH NKRI
1. Tonggak Sejarah Pertama
Tonggak sejarah pertama yang diangkat oleh bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan suatu Negara-bangsa modern yang adil dan makmur adalah tahun 1908, tepatnya tanggal 20 Mei 1908, yakni kelahiran suatu organisasi kemasyarakatan yang diberi nama Boedi Oetomo. Tahun itu disebut oleh bangsa Indonesia sebagai tahun kebangkitan nasional bangsa Indonesia. Berdirinya organisasi Boedi Oetomo mendorong atau memicu lahirnya berbagai organisasi pemuda seperti Tri Koro Dharmo yang kemudian berkembang menjadi Jong Java, yang diikuti oleh lahirnya organisasi pemuda-pemuda dari luar Jawa seperti Jong Soematranen Bond, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Celebes dan sebagainya. 
Organisasi-organisasi pemuda tersebut tidak berorientasi politik praktis secara nyata, meskipun tujuannya tiada lain adalah berdirinya suatu Negara Indonesia Merdeka. Di samping organisasi pemuda yang besifat nasional, terdapat juga organisasi pemuda yang berorientasi keagamaan, yakni Jong Islamieten Bond yang lebih berorientasi pada politik praktis. Organisasi-organisasi pemuda tersebut yang pada tahun 1928 bersatu padu mendeklarasikan ”Sumpah Pemuda.”
2. Tonggak Sejarah Kedua
Tonggak sejarah kedua adalah Deklarasi Sumpah Pemuda yang berlangsung pada Kongres Pemuda Indonesia ke II pada tanggal 28 Oktober 1928.
Ø  Isi deklarasi tersebut adalah pernyataan para pemuda:
a.    bertanah air yang satu, tanah Indonesia
b.    berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
c.    menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Sumpah pemuda ini merupakan peristiwa yang sangat mendasar dan monumental bagi bedirinya negara-bangsa Indonesia, merupakan peristiwa heroik yang dilancarkan oleh para pemuda yang memerlukan keberanian dengan mengandung penuh resiko, karena pada waktu itu bangsa Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Sumpah pemuda ini menjadi pendorong bagi para pemuda untuk berjuang lebih keras lagi dalam mewujudkan negara Indonesia yang merdeka. 
Berdirilah berbagai partai politik yang berhaluan non kooperatif dengan pihak penjajah Belanda, sehingga banyak pemuda yang ditangkap dan diasingkan ke berbagai tempat yang sangat terpencil agar tidak dapat berhubungan dengan masyarakat pendukungnya. Namun semangat untuk merdeka tidak pupus, tumbuh terus di hati para pemuda dengan keyakinan bahwa waktu untuk merdeka sudah di ambang pintu.
3. Tonggak Sejarah Ketiga
Menurut hemat kami tonggak sejarah berikut bagi bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan adalah :”Pidato Bung Karno tanggal 1 Juni 1945, di depan Sidang BPUPKI.” Bung Karno pada waktu itu mengusulkan dasar negara bagi negara yang akan didirikan, yang beliau sebut Pancasila. Dan setelah melalui perdebatan dan musyawarah yang cukup intens, akhirnya dengan beberapa perubahan, rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara dan dicantumkan dalam Pembukaan UUD, meski tidak dengan menyebut kata Pacasila. Bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan pemerintahan telah mengalami beberapa kali perubaan UUD, namun demikian rumusan Pancasila selalu terdapat dalam Pembukaan atau Mukaddimah UUD yang bersangkutan.
Sementara itu pada masa pemerintahan Presden Sokarno dan pemerintahan Presiden Soeharto diupayakan untuk mengimplementasikan Pancasila secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan bernegara. Pancasila disamping sebagai dasar negara, didudukkan pula sebagai ideologi nasional dan pandangan hidup rakyat Indonesia. Dengan demikian kedudukan Pancasila sangat sentral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia.
4. Tonggak Sejarah Keempat
Tonggak sejarah keempat adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, suatu peristiwa yang maha penting bagi kehidupan suatu negara-bangsa. Sejak sa’at itu bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, suatu kemerdekaan yang dicapai dengan perjuangan putra-putri bangsa, bukan suatu pemberian dari bangsa atau negara lain. Bung Karno menyebutnya kemerdekaan ini sebagai jembatan emas, di seberang jembatan ini bangsa Indonesia membangun bangsanya menjadi bangsa yang serba kecukupun, orang Inggris menyebutnya sebagai afluent society. Ternyata proklamasi saja tidaklah cukup, karena berdirinya suatu negara harus mendapat pengakuan dari dunia internasional.
5. Tonggak Sejarah Kelima
Proklamasi kemerdekaan Indonesia ini tidak dapat diterima oleh Belanda yang ingin menguasai kembali negara jajahannya setelah usainya perang Asia Timur Raya. Dengan mengerahkan kekuatan militernya pemerintah Belanda berusaha menguasai kembali wilayah demi wilayah Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948 Yogyakarta, yang menjadi pusat pemerintahan Negara Republik Indonesia diserbu, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta ditahan oleh Belanda. Tentara Nasional Indonesia menyisih ke luar kota untuk menyusun kekuatan kembali dalam rangka merebut kembali wilayah yang dikuasai Belanda.
Pada tanggal 1 Maret 1949 terjadilah Serangan Umum di kota Yogyakarta, yang berdampak terbukanya mata dunia, bahwa Indonesia masih ada, dan memiliki tentara yang terkoordinir, sehingga dapat menguasai kota Yogyakarta, meski hanya untuk beberapa jam saja. Peristiwa ini mendukung berlangsungnya diplomasi antara pemerintah Belanda dan wakil pemerintah Indonesia untuk mengakui berdirinya Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1949 berlangsung pengakuan kedaulatan Negara Republik Indonesia dalam bentuk Negara Indonesia Serikat. Obessi para pejuang untuk mendirikan negara kesatuan tidak kunjung padam, ternyata Negara Indonesia Serikat tidak berumur lebih dari satu tahun. Pada tanggal 15 Agustus 1950 Presiden Soekarno membacakan Piagam terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Tonggak Sejarah Keenam
Meskipun sejak tanggal 15 Agustus 1950, telah terwujud Negara Kesatuan Republik Indonsia, namun sistem pemerintahan yang diterapkan masih berpola pada sistem pemerintahan parlementer. UUD yang berlaku adalah Undang-Undang Dasar Sementara yang lebih bersifat liberalistis. Sebagai akibat tidak terjadinya kemantapan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan berdalih bahwa situasi penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan pada waktu itu dinilai membahayakan persatuan dan keselamatan Negara, Nusa dan Bangsa, serta merintangi pembangunan semesta untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, maka Presiden Republik Indonesia/ Panglima Tertingi Angkatan Perang menetapkan berlakunya kembali UUD 1945.
Peristiwa tersebut yang biasa disebut sebagai :”Dekrit Kembali ke UUD 1945,” yang berlangsung pada tanggal 5 Juli 1959. Sejak saat itu Negara Republik Indonesia menerapkan UUD 1945, baik pemerintahan Presiden Soekarno, maupun Presiden Soeharto berusaha untuk menerapkan UUD 1945 sesuai interpretasi masing-masing. Ada pihak-pihak yang menyatakan terjadi penyimpangan dalam aktualisasi UUD 1945, namun realitas menunjukkan bahwa pada masa Orde Lama maupun Orde Baru ada upaya untuk mengaktualisasikan UUD 1945 dalam kenyataan.
Perlu dicatat bahwa pada tahun 1948 terjadi pemberontakan PKI di Madiun. Pada tanggal 18 September 1948 Partai Komunis Indonesia/Front Demokrasi Rakyat merebut kota Madiun, dan pada tanggal 19 September 1948 memproklamasikan negara ”Soviet Republik Indonesia,” dengan Muso sebagai pemimpinnya. Peristiwa ini tidak dapat didudukkan sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia, karena tidak memiliki pengaruh lebih jauh bagi perkembangan dan pembangunan bangsa Indonesia. Orang biasa mendudukkan sebagai lembaran hitam sejarah bangsa Indonesia. Memang sangat mungkin bagi anggota Partai Komunis Indonesia, yang telah dibubarkan pada tahun 1966, memandang peristiwa Madiun sebagai tonggak sejarah perjuangan mereka.
7. Tonggak Sejarah Ketujuh
Tonggak sejarah ke tujuh menurut hemat penulis adalah Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung di Bandung dari tanggal 18 – 25 April 1955. Konferensi ini diprakarsai oleh Indonesia, India, Pakistan, Birma dan Sri Langka dan diikuti oleh 29 Negara Asia dan Afrika, yakni Afganistan, Birma, Ethiopia, Gold Coast (Ghana), India, Indonesia, Irak, Iran, Jepang, Kamboja, Laos, Libanon, Liberia, Libia, Mesir, Muang Thai, Nepal, Pakistan, Philipina, Republik Rakyat Cina, Saudi Arabia, Sri Langka, Sudan, Suriah, Turki, Vietnam Selatan, Vietnam Utara, Yaman dan Yordania.
Konferensi ini didorong oleh situasi perang dingin yang semakin intens antara Blok Barat yang dimotori oleh Amerika Serikat dan Blok Timur dengan pimpinan Uni Sovyet. Terjadilah pertandingan yang semakin tajam dalam menciptakan senjata pemusnah massal yang semakin canggih. Timbullah kerisauan di antara negara-negara Asia-Afrika yang baru saja merdeka Mereka berusaha untuk tidak terlibat dalam perang dingin dimaksud, maka dibentuklah suatu kelompok yang kemudian diberi nama Negara Non Blok.
Prinsip kerjasama yang dihasilkan dalam konferensi di antaranya : (a) koeksis-tensi antar negara, (b) perlucutan senjata, (c) pembatasan terhadap senjata pemusnah massal. Konfernsi ini memiliki pengaruh yang luar biasa sehingga mendorong terwujudnya blok tengah atau non blok yang anggotanya lebih dari 100 negara. Organisasi negara Non Blok ini mejadi tidak efektif setelah berakhirnya perang dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur pada awal dekade terakhir abad ke-20.
8. Tonggak Sejarah Kedelapan
Salah satu peristiwa lain yang dapat dianggap sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia adalah kemenangan Tim Thomas Cup Indonesia yang pertama, yang terjadi pada tanggal 15 Juni 1958 di Singapura. Tim Thomas Cup pertama kali tersebut terdiri dari Ferry Sonneville, Tan Yoe Hok, Eddy Yusuf, Tan King Gwan dan Nyoo Kim Bie. Peristiwa tersebut membuka mata masyarakat Indonesia, bahwa dalam olah raga bulu tangkis Indonesia dapat berbicara dikancah internasional.
Sejak itulah perbulu-tangkisan Indonesia maju dengan pesat, dan selalu dapat menjuarai dalam perebutan berbagai piala bertaraf internasional, seperti All England, Uber Cup dan sebagainya. Bahkan pada waktu pertama kali bulu tangkis dipertandingkan dalam olimpiade pada dekade terakhir abad keduapuluh, Indonesia dapat meraih salah satu, bahkan pernah meraih dua medali emas dalam cabang bulu tangkis. Sampai dewasa ini Indonesia masih diperhitungkan dalam percaturan olah raga bulu tangkis secara internasional.
9. Tonggak Sejarah Kesembilan
Surat Perintah 11 Maret 1966, atau yang biasa disebut ”Super Semar” merupakan tonggak sejarah berikut. Meskipun beberapa pihak masih mempersoalkan Surat Perintah tersebut, namun realitas menunjukkan, dengan terbitnya Surat Perintah tersebut terjadi perubahan yang sangat signifikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesa. Surat Perintah ini tidak dapat terlepas dari gerakan yang dilakukan oleh Angkatan 1966.
Surat Perintah 11 Maret 1966 dikeluarkan oleh Presiden/Pangti ABRI/Pemimpin Besar Revolusi yang ditujukan kepada Letnan Jenderal Soeharto, Menteri Panglima Angkatan Darat untuk atas nama Presiden/Pangti ABRI/Pemimpin Besar Revolusi mengambil segala tindakan yang dianggap perlu guna terjaminnya keamanan, ketenangan dan kestabilan jalannya pemerintahan. Surat Perintah 11 Maret 1966 dianggap sebagai tonggak sejarah sebagai titik awal pemerintahan Orde Baru, yang memiliki visi ”Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen”
Dengan berbekal Surat Perintah 11 Maret 1966 ini berlangsung peralihan kekuasaan dari presiden Soekarno kepada presiden Soeharto, yang mampu mengendalikan dan mempertahankan pemerintahan hingga tiga dasa warsa lebih.
10.      Tonggak Sjarah Kesepuluh
       Tonggak sejarah kesepuluh adalah peristiwa lengsernya presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, dan dimulainya pemerintahan era reformasi. Dampak dari peristiwa ini masih berlangsung, sehingga perlu diadakan evaluasi secara cermat, dapatkah peristiwa lengsernya presiden Soeharto dikategorikan sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia. Di depan telah kita kemukakan bahwa tonggak sejarah adalah peristiwa penting yang memberikan dampak kemajuan bagi ummat manusia atau bangsa, sehingga masih perlu dievaluasi apakah peristiwa tersebut berdampak kemajuan atau kemerosotan.




II. LATEN KOMUNISME

Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya. Paham ini adalah sebagai bentuk reaksi perkembagan masyarakat kapitalis yang merupakan produk masyarakat liberal. Paham komunisme pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx, maka paham komunisme juga disebut paham Marxisme. Bertolak belakang dengan individualisme kapitalisme, paham komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang bahwa hakikat kebabasan dan hak individu itu tidak ada. 
Ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah mahluk sosial saja. Prinsipnya, semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme.
Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. Kita mengenal Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai partai komunis terbesar di Indonesia. PKI telah banyak melakukan pemberontakan dan menyebabkan kekacauan di Indonesia terutama paska kemerdekaan. Yang paling terkenal dari pemberontakan PKI adalah penculikan jenderal pada tahun 1965 yang kita kenal sebagai Gerakan 30 September atau G30S/PKI.
Paham komunisme sendiri sudah lama berkembang di Indonesia sejak sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan. Gerakan komunisme ini sangatlah menggangu kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia. Komunisme merupakan sebuah ideologi yang senantiasa menyebarluaskan kebohongan untuk mencapai tujuannya, menghalalkan segala cara dan merupakan pelaku berbagai tindakan kekejaman di masa lalu.
Komunisme berbahaya bagi ideologi negeri kita yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Komunisme hanya memandang hal-hal yang rasional dan nyata atau materiil saja. Dengan begitu mereka hanya memandang agama sebagai candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata, sehingga komunisme sangatlah membatasi agama pada rakyatnya bahkan orang-orang dengan paham komunis cenderung tidak beragama. Hal ini tentu saja sangat berlainan dengan paham ideologi Pancasila.
Pada masa kini, paham komunisme masih tetap hidup. Mengapa demikian ? Dan apakah masih ada generasi muda yang bersedia menyebarkan atau bahkan berkorban demi komunisme ? Contoh perilaku komunis yang nyata adalah budaya tawuran, prilaku-prilaku menyimpang dari organisasi negara, seperti tindakan-tindakan anarkis dan pemikiran pemikiran radikal tokoh-tokoh politik.  Contoh lain perilaku komunis yang nyata adalah korupsi. Sebab, harta atau materi yang diambil oleh koruptor ia kuasai tanpa memikirkan halal haram. Inilah yang kemudian menjadi bahaya laten yang patut diwaspadai. Karena komunis lahir bukan atas dasar konsep agama melainkan konsep materi. Contoh-contoh itu adalah kondisi nyata yang sadar atau tidak, sudah mengarah pada perilaku komunis.
Dulu, kalangan partai komunis terkenal dekat dengan rakyat, membagi bibit murah, membantu petani dan terkenal sangat peduli, itulah yang membuat perolehan suara partai itu cukup signifikan saat itu. Bayangkan kalau karena bibit murah dan bantuan dari kalangan komunis waktu itu meluluhkan akidah para petani yang notabenennya adalah masyarakat muslim, mereka menjadi meninggalkan Tuhan mereka, ini juga salah satu bahaya laten komunis. Oleh karena itu jangan sampai modus semacam ini terulang lagi, menjajah akidah rakyat bangsa ini.
Termasuk dalam bentuk yang lebih modern saat ini, seperti pemberian bantuan saat bencana dan lain sebagainya, tidak diperbolehkan ditumpangi kepentingan pencucian otak untuk berkeyakinan tertentu dan kepentingan kelompok. Oleh karena itu, Islamisasi maupun kampanye dan gerakan bantuan tidak boleh dilakukan dengan iming-iming materi dan dengan maksud tertentu, harus berdasarkan dakwah dan paham yang jelas dan tidak menjerumuskan. Bila hal seperti itu terjadi, namanya bahaya laten komunis bangkit kembali.
Modus perjuangan komunisme di Indonesia hingga saat ini tidak pernah bergeser, yakni selalu memanfaatkan isu kemiskinan, ketidakadilan di bidang sosial, ekonomi dan hukum, serta berupaya menjatuhkan kelompok atau institusi yang dianggap menghambat atau mengancam perjuangannya. Yang patut diwaspadai juga adalah lahirnya kaum-kaum proletar di Indonesia. Lahirnya kelas proletar, mendorong berdirinya berbagai organisasi serikat. Di banyak tempat di Indonesia berdiri serikat buruh, seperti serikat buruh pelabuhan, serikat buruh kereta-api, serikat buruh percetakan dan serikat buruh di pabrik-pabrik lainnya. Munculnya komunisme juga disebabkan adanya perlawanan kaum proletar.
Jika kaum proletar seperti buruh tersebut dididik, dilatih, dihasut maupun terjerumus kedalam paham komunisme, maka hal tersebut harus diwaspadai sebab, akan berbahaya bagi kelangsungan kehidupan di Indonesia yang sesuai Pancasila dan UUD 1945 serta apabila fenomena tersebut dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan akan memunculkan dan membangkitkan komunisme di Indonesia.
Aksi para mahasiswa dengan membentuk aliansi dan melakukan demonstrasi juga menjadi salah satu permasalahan yang perlu diwaspadai dan diawasi. Sebab, pergerakan mereka yang kadang terkesan melawan pemerintah jika dibiarkan akan sangat membayakan, apalagi mereka adalah generasi muda. Aksi mahasiswa yang hanya menuntut dan bertindak sesuai keinginan mereka saja, dapat memunculkan berbagai aksi radikal yang membahayakan.
Banyak dari kalangan pendemo yang hanya ikut-ikutan saja. Dengan kata lain mereka terhasut oleh omongan belaka. Jika aliansi mahasiswa yang suka bertindak semau mereka sendiri ini dibiarkan bebas di Indonesia, dikhawatirkan mereka akan dididik dan dilatih oleh pihak tertentu, terjerumus dan terhasut kedalam komunisme sertta akan bertindak radikal terhadap bangsa Indonesia. Hal inilah yang paling ditakutkan kita semua.  Jika bahaya laten komunisme tersebut benar-benar terjadi, bukan tidak mungkin komunis akan bangkit dan merajalela di negeri ini.
Lalu bagaimana cara mengantisipasi bangkitnya paham komunisme di Indonesia? Langkah-langkah antisipatif yang dapat dilakukan antara lain, konsistensi pemerintah dalam memperjuangkan peningkatan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan rasa keadilan masyarakat guna mencegah upaya penggalangan dari kelompok komunis yang selalu memanfaatkan isu keterbelakangan, kemiskinan dan ketidakadilan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Bahaya laten komunis dengan segala tipuan, kebohongan serta kekejamannya bukan semata-mata musuh TNI atau angkatan darat saja, tetapi musuh seluruh bangsa Indonesia dan semua pihak harus mencegah setiap upaya pihak manapun yang ingin membangkitkan komunisme di Indonesia dan mempertahankan ideologi Pancasila dan mempertahankan bersama bahwa partai komunis adalah partai terlarang di Indonesia.
Langkah antisipatis lainnya adalah dengan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencegah hidupnya kembali komunis melalui sarana diskusi, seminar, penyuluhan, ceramah, kemudian mewaspadai upaya penyusupan ideologi tersebut ke tubuh berbagai komponen bangsa baik pemerintah, TNI/Polri, ormas maupun komponen bangsa lainnya, termasuk dunia pendidikan yang harus senantiasa dididik dan dikembangkan kearah yang lebih baik.
Langkah berikutnya adalah mencantumkan kembali materi pelajaran tentang bahaya laten komunis di semua lembaga pendidikan, sementara masyarakat luas harus ikut serta mewaspadai, memantau serta melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat adanya kegiatan berkaitan dengan penyebaran ajaran atau paham komunis. Sudah sepantasnya kita semua waspada dan berhati-hati terhadap bahaya laten komunisme dan berjuang bersama melawan pihak manapun yang ingin merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia serta mempertahankan kedaulatan bangsa Indonesia.

Selasa, 19 April 2016

TUGAS SOFTSKILL SMSTR 4 PART_2

REKLAMASI PANTAI SINGAPURA

Reklamasi pantai Singapura dilakukan sejak tahun 1962 dan direncanakan akan berakhir pada tahun 2010 mendatang. Singapura mengharapkan reklamasi pantai yang dilakukannya dapat menambah luas wilayah daratannya hingga kurang lebih 160 km². Oleh karena itu, reklamasi pantai dilakukan di hamper seluruh wilayah pantai Singapura. Bahan yang digunakan untuk reklamsi pantai adalah pasir laut yang diimpor dari negara-negara lain.
Indonesia merupakan pemasok pasir laut yang utama sejak tahun 1976. Pasir laut tersebut diperoleh dari Propinsi Riau dan Propinsi Bangka Belitung. Reklamasi pantai Singapura telah berhasil menambah luas daratnnya, yang semula pada waktu merdeka hanya 581 km² menjadi 766 km² pada tahun 2002.
Reklamasi pantai yang dilakukan Singapura tersebut berdampak pada :
1.      Penentuan batas maritim Indonesia-Singapura. Reklamasi pantai Singapura dapat menggeser batas maritim Indonesia-Singapura ke arah selatan, khususnya batas bagian timur dan barat. Pergeseran tersebut dapat terjadi karena belum selesainya penentuan batas maritim tersebut dan dimungkinkannya Singapura menggunakan titik pangkal baru dalam pengukuran batas maritimnya. Sedangkan batas bagian tengah tidak akan mengalami pergeseran karena perjanjian tentang batas negara bersifat final dan tidak dapat dirubah.
2.      Bagi Indonesia, reklamasi pantai Singapura yang menyebabkan bergesernya batas maritim kedua negara ke arah selatan akan sangat merugikan Indonesia. Pertama, reklamasi pantai Singapura akan mengakibatkan berkurangnya wilayah perairan Indonesia pada kawasan ini. Kedua, Indonesia tidak dapat lagi menjalankan kedaulatan teritorialnya di daerah yang semula miliknya tersebut.

3.      Bagi Singapura, reklamasi pantai dapat memperluas wilayahnya, baik wilayah darat, wilayah perairan dan wilayah udara yang berada di atas 92 wilayah darat dan perairan tersebut. Reklamasi pantai tersebut juga akan memperluas kedaulatan teritorial yang dijalankan Singapura atas wilayah tersebut.



CINTA DATANG TERLAMBAT


Mira saat itu duduk di bangku SMA kelas 10. Mira adalah gadis yang polos, belum pernah merasakan jatuh cinta apalagi pacaran. Bukan karena Mira tidak laku tapi memang sejak dulu orang tuanya tak mengizinkan dia untuk berpacaran dan Mira menuruti apa yang dilarang orang tuanya itu. Biasanya anak remaja senang hang out ke mall, ke toko buku, atau kemana pun dengan teman-temannya, tapi tidak dengan Mira.
Mira tak begitu suka dengan keramaian. Dia lebih betah di dalam rumah dan online di jejaring sosial. Seolah-olah dia hidup di dunia maya karena disitu dia mempunyai lebih banyak teman. Mira lebih suka berinteraksi lewat dunia maya daripada di dunia nyata. Keesokan harinya di dalam kelas saat pelajaran seni budaya Mira mendapat sms dari seseorang.

 “Selamat pagi..” isi sms tersebut.
“Nomor siapa sih ini kok gak ada namanya?”, tanda tanya di pikiran Mira. Dan kemudian Mira membalas sms tersebut.
“Selamat pagi juga, maaf ini siapa?”, Tanya si Mira.
“Aku Dani”, balas cowok itu.
“Ehmm.. Dani temen SMP ku dulu?”, sambil mengingat-ingat wajah cowok itu.
“Hehe ternyata kamu masih ingat sama aku”, balas cowok itu.
“Ya ingat dong.. Hehe darimana kamu dapat nomor HP aku?”, tanya si Mira.
“Aku minta ke Amel waktu buka puasa bersama bulan lalu.”, jawab si cowok itu.
“Oh begitu ceritanya, ngomong-ngomong ada apa kamu sms aku?”, balas si Mira.
“Cuma ingin silaturahmi aja sama kamu, gapapa kan?”, balas si cowok tersebut.
“gapapa kok, tapi maaf kita lanjutin nanti aja ya ngobrolnya soalnya lagi pelajaran nih”, jelas si Mira yang mencoba memberi pengertian kepada Dani.
“Baiklah.. maaf ya kalau aku udah ganggu kamu”, balas si Dani yang mengerti maksud kata Mira. Percakapan singkat via sms tersebut harus ditunda sementara.

Perasaan Mira campur aduk antara bingung, heran, dan kaget mengapa Dani tiba-tiba mengirim sms padanya. Padahal ketika masih duduk di bangku SMP, mereka tidak begitu akrab bahkan mereka jarang berkomunikasi secara langsung. Maklum saja, selama ini Mira belum punya teman dekat cowok, bahkan satu pun tidak ada mungkin itu yang membuat Mira merasa canggung dan minder jika berbicara dengan teman cowoknya.
Tapi semua berubah semenjak Dani datang ke kehidupan Mira. Mira mulai membuka dirinya untuk mencoba berinteraksi dengan cowok dan Dani adalah orang pertama yang mampu merubah pemikiran Mira. Ternyata komunikasi antara Mira dan Dani masih terus berlanjut lewat via sms. Keduanya mulai merasa nyaman dan tidak canggung lagi.
“Eh Mir kenapa kok cuacanya mendung ya ?”kata Dani.
“Oh iya nih tiba-tiba kok mendung” jawab Mira sambil melihat ke arah luar jendela.
“ya jelas aja sih kalau mendung, soalnya mataharinya bersembunyi di balik mata kamu hehe”, balas Dani yang mencoba menggombali Mira.
“Hihihi..dasar nih anak kerjaannya gombal mulu”, Mira tersipu malu membaca sms itu.
“Hehe.. gombal dikit lah biar nggak serius-serius amat”, balas Dani.

Semakin hari hubungan Mira dan Dani semakin akrab hingga mereka memutuskan untuk mengikat tali persahabatan. Mereka saling melengkapi satu sama lain. Hari-hari mereka terasa begitu indah dan bewarna dengan canda tawa yang tercipta. Mira mulai berubah. Dia bukan Mira yang tertutup pada cowok, sekarang teman cowoknya mulai banyak. Dan dia yang sebelumnya tak suka keramaian ataupun hang out dengan temannya, sekarang berbalik 180 derajat.
Akhirnya Mira menjadi remaja layak pada umumnya. Persahabatan Mira dan Dani masih terjalin hingga mereka menginjak kelas 12. Suatu ketika Mira dan Dani sedang duduk di taman favorit mereka, tempat dimana biasanya mereka bertemu, mengobrol, dan bergurau.
“Eh Mir aku mau curhat nih”, kata Dani.
“Kamu lagi ada masalah? Masalah apa? Ayo cerita aja aku siap kok dengerin”, jelas Mira dengan rasa penasaran.
“Ehm.. bukan masalah kok, aku Cuma lagi naksir aja sama seorang cewek. Dia adik kelasku di sekolah. Anaknya tuh cantik, ramah, dan semyumnya manis banget”, kata Dani sambil membayangkan wajah gadis itu.
Seketika itu Mira langsung terdiam melamun dan entah kenapa dia merasa sedih setelah mendengar jika Dani jatuh hati pada seorang cewek.
“Mir.. Mira.. helloo.. kamu kok diam sih”, Dani menepuk pundak Mira dan mengacaukan lamunannya.
“Eh iya maaf, kamu tadi bilang apa? Kamu suka sama cewek? Hahaha aku gak percaya kalau kamu bisa jatuh cinta sama cewek”, kata Mira yang mencoba menggoda Dani.
“Eh jangan salah ya, gini-gini aku juga punya hati dan perasaan dong. Iya kalau kamuu.. Ehhhh..peace ! hahaha”, cela Dani pada Mira.
“Sialan kamu ( dengan muka cemberut). Oh iya terus kamu udah nyatain perasaan kamu ke dia?”, nada bicara Mira mulai serius.
“Ehm.. belum sih tapi secepatnya aku bakal nembak dia. Do’ain aku ya semoga dia menerima cintaku”, jelas Dani dengan antusias.
“oh..pasti dong. kalau sahabatku bahagia, aku juga bahagia”, senyum Mira agak terpaksa.

Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing. Ada yang mengganjal di hati Mira semenjak tadi, seperti ada jarum yang menusuk-nusuk hatinya. Ketika sang purnama menampakkan diri, bintang-bintang gemerlap di langit gelap, Mira duduk termenung di teras rumahnya sambil memandangi fotonya dan Dani. Mira bertanya-tanya pada dirinya sendiri, ada yang berbeda dengan perasaannya. Sebelumnya dia tak merasakan segelisah itu.
“Tuhan apa arti dari rasaku ini? Rasa ini seperti lebih dari sekedar sahabat. Tapi aku tak mungkin merusak persahabatanku dengan dia hanya karna rasaku ini. Biarlah aku mencintainya dalam diam”, ujar Mira pada dirinya sendiri. Dan akhirnya Mira memutuskan untuk memendam perasaannya itu. Kemudian HP Mira tiba-tiba berbunyi, ternyata itu telepon dari Dani.

“Haduh dia telepon.. kenapa perasaanku jadi gugup gini. Angkat nggak ya? Angkat aja deh. Haloo??” , Mira jadi salah tingkah ketika Dani menelponnya.
“Haloo Mira.. aku mau Tanya nih, boleh nggak?”, ujar Dani.
“iy..yaa…boleh. mau Tanya apa?”, jawab Mira dengan nada bicara yang agak terbata-bata.

“Rencananya besok aku mau nembak dia. Aku mau ngasih surprise. Kamu kan cewek, kira-kira cewek itu suka apa sih?”, Tanya Dani dengan semangatnya.
Tiba-tiba Mira terdiam sejenak dan melamun.
“Halooo.. Mira?? Kok malah diam sih. Aku lagi nanya nih”, kata Dani yang mengagetkan Mira.
“Oh iya maaf, ehmm.. coba kamu kasih bunga mawar. Cewek pasti suka dikasih bunga”, jawab Mira.
“Oh gitu ya, yaudah makasih atas sarannya. Kamu memang sahabatku yang the best deh. Kamu bakal jadi orang pertama yang aku kasih tau kalau dia menerima cintaku”, ujar Dani dengan sumeringah.
“iya iya.. udah ya aku ngantuk nih mau tidur”, jawab Mira yang mencari alasan untuk mengakhiri percakapan mereka.
“Good night Mira, semoga mimpi indah”, ucap Dani sambil tersenyum.
“Good night too”, jawab Mira. Tutt Tutt Tutt
Keesokan harinya, Mira dan Dani bertemu di taman favorit mereka sepulang sekolah. Dani ingin mengatakan kabar gembira pada Mira.
“Aku bahagia banget Mir, ternyata dia menerima cintaku. Akhirnya aku dan dia resmi pacaran. Dia juga suka sama surprise yang aku kasih. Makasih ya atas saran kamu kemarin”, jelas Dani yang tampak sangat bahagia.
“Benarkah? Selamat ya! Kalo kamu bahagia, aku juga bahagia”, ucap Mira sambil tersenyum melihat Dani yang tak pernah sebahagia itu sebelumnya.
“Oh iya, masak nggak ada sih cowok yang kamu taksir? Cerita dong sama aku. Entar gantian deh aku bantuin kamu”, Tanya Dani yang penasaran.
“Ada tapi sayangnya dia baru aja jadian sama cewek lain”, ujar Mira dengan nada kecewa.
“Ya ampun sayang banget sih, tapi tenang aja masih banyak kok cowok lain yang akan mencintai kamu dengan tulus”, kata Dani yang mencoba menghibur Mira tetapi ia tak sadar kalau cowok yang dimaksud Mira adalah dirinya.
Hari pun telah berganti esok. Tetapi hari itu Mira tak terlihat sehat, wajahnya tampak pucat. Meskipun begitu ia tetap memaksakan diri untuk masuk sekolah karena dia tidak mau ketinggalan pelajaran di sekolahnya. Mira adalah murid yang pintar. Ia selalu menjadi juara kelas. Mira tidak pernah absen dan selalu mengerjakan tugas dengan tepat waktu. Saat itu adalah jam istirahat. Tapi Mira memilih tetap didalam kelas ditemani sahabat baiknya, Clara.
“Kamu lagi sakit? Kok wajah kamu kelihatan pucat?”, Tanya Clara.
“Aku gapapa kok, kamu jangan khawatir”, jawab Mira dengan nada yang pelan.
“Kamu yakin gapapa?”, Clara mencoba memastikan kembali keadaan Mira.
“Iya Clara, beneran deh gapapa”, jawab Mira sambil tersenyum seolah semuanya baik-baik saja.
“Oh iya Mir, gimana perasaan kamu pada Dani? Apakah kamu tak ingin mengatakannya?”, Tanya Clara. Clara adalah satu-satunya orang yang tau tentang perasaan Mira pada Dani.
“Sepertinya tak mungkin. Aku nggak mau persahabatanku dengannya hancur hanya karena aku egois mementingkan perasaanku. Biarkan dia bahagia bersama orang yang dia cintai”, tegas Mira.
“Apa salahnya? Setidaknya dia harus tau tentang perasaanmu meskipun kamu nggak bisa memilikinya”, ujar Clara yang mencoba meyakinkan Mira.
“Tidak Clara, karena bagiku persahabatan diatas segalanya. Mempertahankannya tak semudah menghancurkannya”, tegas Mira untuk kesekian kalinya.
“Yaudah kalau itu mau kamu, aku bisa memahaminya”, tersenyum menatap Mira.
Ujian kelulusan mereka telah dekat, dan hal tersebut menentukan siswa untuk bisa melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Dani bercita-cita untuk kuliah di luar negeri dan menjadi sarjana kedokteran. Maka dari itu Dani sangat bersemangat untuk mempersiapkan ujiannya agar ia lulus dengan nilai terbaik di sekolahnya. Setiap hari Dani belajar bersama dengan Mira.
Sebenarnya Dani bukan termasuk siswa yang pintar tapi berkat kemauannya yang keras, usaha dan do’a yang tak henti, serta Mira yang membantunya dalam belajar, semuanya bisa ia capai. Akhirnya tiba pengumuman kelulusan dan ternyata hasilnya sangat memuaskan. Dani lulus dengan nilai terbaik di sekolahnya. Dan dia tak sabar memberi tahu Mira kabar membanggakan itu. Tak lama kemudian Dani mengajak Mira bertemu di Taman. Mira sudah menunggu Dani dibangku taman.
“Miraa..!”, teriak Dani dengan antusias dan langsung memeluk Mira.
“Gimana hasilnya?”, Tanya Mira yang penasaran.
“A..ku lulus Mir, bahkan aku lulus dengan nilai terbaik di sekolahku. Makasih ya Mir, selama ini kamu udah banyak bantuin aku”, Dani tersenyum bahagia menceritakan kepada Mira.
“Wah.. selamat ! aku bangga sama kamu. Ini semua berkat usahamu sendiri kok”, jawab Mira yang ikut bahagia.
“Tapi besok aku harus berangkat ke New York untuk melanjutkan kuliahku disana”, ujar Dani. Wajahnya berubah jadi sedih.
“Bagus dong. Kamu harus janji sama aku ya. Ketika kamu pulang ke Indonesia, kamu harus membawa gelar sarjana doktermu. Kamu harus jadi orang sukses. Dan Aku ingin kamu mengabdikan dirimu untuk orang-orang sakit yang membutuhkan pertolonganmu”, pinta Mira kepada Dani.
“Pasti Mir, pasti. Aku janji sama kamu akan pulang dengan sarjana dokterku. Dan aku janji, kamu adalah orang pertama yang akan aku temui”, ucap janji Dani kepada Mira.
Karena Dani tidak mau menjalin hubungan jarak jauh maka dari itu dia memilih untuk putus dengan pacarnya. Dan hari itu Dani akan berangkat ke New York. Tapi entah kenapa Mira tidak ikut mengantarkannya ke bandara. Padahal Dani ingin bertemu Mira sebelum pesawatnya boarding. Tetapi Mira tidak akan datang. Dani merasa agak kecewa karena sahabatnya tidak mengucapkan selamat jalan untuknya.
Tahun demi tahun berganti, dan 5 tahun berlalu begitu cepat. Akhirnya Dani berhasil menyelesaikan studinya di New York dan ia lulus sarjana dengan gelar dokter. Dani sangat bahagia karena ia akan segera pulang ke Indonesia dan tak sabar ingin melepas rindu kepada sahabat terbaiknya Mira. Kemudian pesawat Dani tiba di bandara dan seperti janjinya, Mira adalah orang pertama yang akan ia temui. Akhirnya ia sampai di rumah Mira.
“Tok..Tok..Tok..”, Dani mengetuk pintu rumah Mira.
“Eh nak Dani, kapan kamu pulang dari New York?”, Tanya mama Mira.
“Apa ini tante?”, Tanya Dani yang bingung kenapa mama Mira memberinya sebuah buku diary. Lalu Dani pun membacanya dengan seksama tiap halaman buku diary itu.
“Jadi selama ini Mira mencintai saya tapi dia tak berani mengatakannya? Berarti cowok yang ditaksir Mira waktu itu adalah saya?”, Tanya Dani yang tak menyangka setelah membaca isi diary itu.
“Iya nak Dani. Mira tak mau menghancurkan persahabatan kalian. Maka dari itu dia memilih untuk memendam perasaannya kepada nak Dani”, jelas mama Mira dengan air mata yang menetes di pipinya.
“Ya Tuhan.. kenapa aku bodoh sekali ! kenapa dulu aku tidak menyadari maksud perkataan Mira. Sekarang aku yakin kalau Mira adalah cinta sejatiku. Aku tidak mau menyia-nyiakannya lagi. Sekarang Mira dimana tante?”, Tanya Dani yang ingin segera mengatakan pada Mira bahwa ia juga mencintainya.
“Ayo ikut tante. Tante akan mengantarkanmu bertemu Mira”, ajak mama Mira. Dan beberapa saat kemudian mama Mira dan Dani tiba di suatu tempat.
“Loh tante ngapain ngajak saya kesini? Saya kan mau ketemu Mira”, Tanya Dani yang kebingungan.
“Ini kuburan Mira”, jawab mama Mira. Air mata mama Mira seketika pecah.
“Apa tante? Jadi Mira sudah meninggal?”, hati Dani langsung hancur ketika membaca nisan yang bertuliskan nama Mira.

“Iya nak Dani. 6 tahun yang lalu Mira menderita kanker. Tapi dia menyembunyikannya dari tante,mungkin kamu juga”, jelas mama Mira yang tak henti menangis.
“Maafkan aku Mira ! aku emang bodoh bodoh bodoh! aku tak sadar kalau kamu mencintaiku. Seperti janjiku, aku telah pulang membawa gelar dokterku. Ini semua untuk kamu Mir. Aku janji akan memenuhi permintaan terakhirmu. Aku akan mengabdikan diriku untuk orang-orang yang membutuhkan pertolonganku”, janji Dani dan terus menyalahkan dirinya sendiri.
Dan pada akhirnya Dani menyadari bahwa orang yang dicintai Mira adalah dirinya sendiri. Tetapi semua terlambat. Seberapa keras ia menyalahkan dirinya, semua takkan kembali. Bukan Mira yang ia temui melainkan nisan yang bertuliskan nama Mira. Dani tak pernah menyangka jika hari itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Mira. Mira telah pergi untuk selamanya dengan membawa cinta yang belum sempat ia katakan pada Dani.


KEAMANAN NEGARA

Perspektif tentang Negara adalah konsepsi abstrak mengenai nation-state, yang sosoknya diwakili oleh Pemerintah, sementara perspektif tentang Nasional lebih merujuk pada entitas fisik kewilayahan atau batas-batas teritorial suatu nation-state. Oleh karena itu, keamanan negara merujuk pada pemeliharaan dan kelangsungan kehidupan nation-state, yang dapat diukur dari parameter-parameter survivalitas Pemerintah, dalam pengertian sebagai sosok atau wujud kongkret Negara. Pemerintah dimaknakan bukan sebagai rejim pemerintahan. Pemerintahan atau rejim pemerintahan dapat, bahkan harus, berganti-ganti, tetapi Pemerintah sebagai representasi Negara tidak dapat dan tidak boleh berubah-ubah.
Pertanyaan yang muncul kemudian, siapakah yang ”berwenang” memelihara dan menjaga survivalitas itu? Sekalipun banyak institusi pemerintahan yang ”dibebani” (imbued) dengan kewenangan dan tugas seperti itu, fokus perhatian harus ditujukan pada dua institusi terpenting dalam domain ini, yaitu TNI dan Polri. Kedua institusi ini memang dibentuk untuk itu. Salah satu alasannya adalah, militer dan polisi diberi kewenangan untuk menggunakan kekerasan dan senjata. Kewenangan tersebut dijabarkan ke dalam sejumlah parameter guna mengukur derajat kinerja masing-masing.
Bagi Polri, rumusan umum yang diterima adalah terciptanya keamanan dan rasa aman masyarakat. Keduanya konsep ini dioperasionalkan lagi ke dalam sejumlah indikator seperti perlindungan bagi keselamatan nyawa dan harta benda masyarakat. Sebaliknya, tentara bertugas menjaga dan memelihara keutuhan nation-state dalam pengertian fisik teritorial.
Di antara keduanya lah masih terbentang perbedaan tafsir atas apa yang umum disebut sebagai ”wilayah abu-abu” (grey area). Harus ditegaskan di sini, bahwa ”wilayah abu-abu” bagi polisi lebih menyangkut pada protap mekanisme pengambilan keputusan, prosedur operasi gabungan (seperti dalam hal BKO), dan rincian lain yang landasan kewenangannya sudah jelas. Tetapi, sejarah peradaban yang menyangkut Negara dan Pemerintah sebagai representasinya, secara tegas dan formal telah memisahkan kedua institusi tersebut sebagai institusi militer dan institusi sipil. TNI adalah institusi militer, dan Polri adalah institusi sipil.
Derivasi lebih lanjut dari status, fungsi dan peran tersebut bersifat kompleks dan bervariasi dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Salah satu contoh kecil adalah perbedaan tugas untuk membunuh bagi militer dan melumpuhkanbagi polisi. Tafsir atas peran ini masih beragam, sebagaimana tampak pada perdebatan mengenai Protap Dalmas yang disusun Polri.
Ø Pembidangan dan Kapasitas Institusional
Dengan perbedaan status, fungsi dan peran tersebut, Polri merumuskan peran dirinya sebagai ”melindungi, mengayomi, dan melayani.” Dikaitkan dengan konsep-konsep dan perspektif di atas, maka dirumuskan lah bidang-bidang tugas ke dalam ”pemeliharaan keamanan dan ketertiban” (order maintenance), ”pencegahan kejahatan” (crime prevention), dan penegakan hukum (law enforcement). Pembagian bidang, atau bahkan domain ini membawa konsekuensi keluasan rentang peran dan tugas Polri, sehingga seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai kapasitas institusional untuk menjalankannya.
Di sisi lain, luasnya cakupan kewenangan dan bidang tugas itulah yang melandasi status institusional Polri. Muncul berbagai tekanan supaya Polri merumuskan dan memilih domain yang lebih spesifik, seperti order maintenance atau law enforcement saja. Jika pilihan pertama yang diambil, maka (dalam perspektif ini) Polri secara struktural harus ditempatkan di bawah Departemen Dalam Negeri. Jika pilihan kedua yang dilakukan, maka Polri harus berada di bawah Departemen Kehakiman (dan Perundang-undangan, atau Hukum dan HAM—sesuai dengan perubahan nama dan nomenklatur institusi pemerintahan sipil).
Sekalipun perspektif ini mengikuti paham universal, konteks dan lingkungan strategis nasional Indonesia dipandang dan dipercaya masih belum kondusif, setidaknya untuk masa 4-6 periode pemerintahan mendatang, atau 20 hingga 30 tahun mendatang. Segmentasi dan pengurangan peran untuk memelihara survivalitas Negara dan Pemerintah sebagai representasi Negara, hanya akan menurunkan kapasitas survival Negara itu sendiri. Keyakinan ini tentu berbeda dengan apa yang terjadi pada militer (TNI) karena persepsi yang berbeda atas fungsi dan peran militer serta karena rumusan mengenai jenis ancaman yang berbeda pula.
Perkembangan empirik pemerintahan, khususnya dengan penerapan Otonomi Daerah, menunjukkan kecenderungan penguatan institusi Pemerintah Daerah dalam hal order maintenance. Penampakan kongkret adalah membesarnya Dinas-dinas Keamanan dan Ketertiban (Tramtib) di seluruh Pemda di Indonesia. Tetapi, harus dicatat bahwa tugas-tugas pemeliharaan yang dilakukan oleh institusi semacam Tramtib juga menyangkut persoalan hukum, dan terutama keabsahan dalam menggunakan kekerasan sebagai instrumen pemaksa. Kewenangan seperti itu adalah kewenangan polisional.
Pertimbangan-pertimbangan itulah (sekalipun tidak dirumuskan secara eksplisit) yang justru melandasi luasnya cakupan kewenangan Polri. Pernyataan yang kemudian muncul, apakah struktur, postur, dan kultur Polri memadai untuk mengemban fungsi, peran, dan tugas-tugas tersebut? Jawaban atas pertanyaan ini bisa positif, bisa pula negatif, tergantung dari perspektif melihatnya. Sebagai contoh, standar ideal menurut PBB bagi polisi dibandingkan dengan populasi yang dilayani adalah 1:400.
Angka ini baru didekati oleh Polda Bali, sementara masih banyak Polda lain yang perbandingannya di atas 1:1000. Ini saja belum memperhitungkan faktor geografis; jika ratio sudah ideal pun tetapi secara geografis mencakup wilayah yang sangat luas, ratio tersebut kurang bermakna tanpa dukungan infrastruktur sarana dan prasarana tugas yang memadai.
Salah satu langkah yang ditempuh oleh Polri kemudian adalah ”validasi” organisasi, yang dilakukan hampir secara terus-menerus, demi mengantisipasi perkembangan dan tantangan tugas tersebut. Selain itu, Polri secara konsisten juga melakukan desentralisasi kewenangan, mulai dari penguatan prinsip diskresi pada domain gakkum, sebagaimana semakin terlihat dalam proses-proses penyelidikan (lidik) dan penyidikan (sidik) pada domain dan tahap gakkum, hingga desentralisasi kewenangan institusional.
(Yang paling terasa secara eksternal adalah ”desentralisasi proyek-proyek Polri” hingga ke tingkat Polres; tetapi, sesungguhnya secara internal dan struktural, lebih signifikan pada Orsatwil dan fungsi-fungsi di dalamnya—”atasan” dalam suatu fungsi hanya sebagai pembina fungsi Orsatwil di bawahnya).
Tetapi, itu semua tidak cukup, karena masih dibutuhkan kuantitas dan kualitas personel yang memadai. Semuanya memerlukan dukungan dana yang cukup, sementara pemerintah masih sangat kekurangan dana-dana pembangunan. Di sinilah masih terbuka ruang diskusi.