Sabtu, 29 April 2017

PERENCANAAN dan PENGENDALIAN PEMBUATAN MESIN PEMOTONG UMBI


1.1      Alat dan Bahan
Dalam pengerjaan pemotong umbi, tentunya dibutuhkan beberapa peralatan. Adapun peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
A. Alat yang digunakan dalam pengerjaan pemotong umbi:


1.      Mesin las
2.      Alat ukur (mistar, jangka sorong)
3.      Mesin bubut
4.      Penyiku
5.      Mesin bor
6.      Penitik
7.      Mesin gerinda
8.      Palu
9.      Pemotong plat
10.  Kikir
11.  Kunci ring
12.  Kompressor
13.  Kunci pas
14.  Keling


B. Bahan yang digunakan untuk membuat pemotong umbi:


1.         Besi L 40 mm x 40 mm x 4 mm
2.         Elektroda Las
3.         Epoxy
4.         Tinner
5.         Cat warna hitam doff
6.         Cat warna orange
7.         Plat 0,5 mm
8.         Paku keling
9.         Baut dan mur
10.     House bearing Ø 20 mm
11.     Poros diameter 20 mm
12.     Pulley 50 cm
13.     Pulley 300 mm
14.     V-belt
15.     Motor listrik ¾ HP
16.     Plat besi 5 mm
17.     Plat besi 2 mm
18.     Chrome
19.     Pisau pemotong
20.     Saklar On/Off
21.     Kabel




1.2         Proses Pembuatan
Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam pembuatan komponen tersebut adalah pengelasan, pengecatan, penggerindaan, dan pembubutan.


1.3         Proses Pengerjaan
Proses pengerjaan dalam mesin pemotong umbi melalui beberapa tahapan diantaranya:
A.      Pembuatan Rangka
Rangka utama pemotong umbi ini dibuat berbentuk balok yang di bagian dalamnya bertingkat. Di bagian atas digunakan untuk tempat pisau potong dan di bagian dalam tingkat bawah digunakan untuk penggerak utama yaitu motor listrik.
Langkah-langkah pembuatan rangka adalah sebagai berikut:
1.         Memotong besi siku dengan panjang 850 mm berjumlah 4 pcs untuk panjang rangka.
2.         Memotong besi siku dengan panjang 500 mm berjumlah 4 pcs untuk lebar rangka.
3.         Memotong besi siku dengan panjang 700 mm berjumlah 4 pcs untuk tinggi tangka.
4.         Memotong besi siku dengan panjang 490 mm berjumlah 6 pcs untuk penyangga motor listrik dan penyangga posor pisau potong.

 
Gambar 1. Proses pemotongan rangka


5.      Melakukan drilling pada 6 pcs besi siku (ukuran 500 mm) sebanya 2 lubang dengan ukuran diameter lubang 8 mm.
  
 
Gambar 2. Proses drilling pada rangka

6.      Merangkai besi siku yang sudah dipotong dengan cara dilas dan dibentuk persegi panjang dengan ukuran 850 mm x 500 mm.
7.      Menyambung dengan besi siku ukuran 800 mm untuk membentuk kaki rangka, dengan cara dilas.
8.      Merangkai besi siku yang sudah dipotong dengan cara dilas dan dibentuk persegi panjang dengan ukuran 850 mm x 500 mm, untuk rangka bagian bawah.
9.      Menyambungkan 4 buah besi siku dengan panjang 500 mm pada rangka bagian atas untuk penopang poros dan pisau potong.
10.  Menyambungkan 4 buah besi siku dengan panjang 500 mm pada rangka bagian bawah untuk penopang motor listrik.


Gambar 3. Proses pengelasan

11.  Menghaluskan bagian yang di las, agar hasil pengelasan menjadi rata, dengan cara digerinda.



Gambar 4. Proses penghalusan menggunakan gerinda

12.  Menambal bagian yang kurang rata dengan menggunakan dempul



Gambar 5. Proses pendempulan


13.  Mengamplas bagian yang didempul agar menjadi halus.
14.  Mengamplas bagian rangka sebagai tahap awal pengecatan



Gambar 6. Proses pengamplasan
  
15.  Mempoxy rangka agar terhindar dari karat


Gambar 7. Proses pelapisan menggunakan poxy

16.  Mengecat rangka dengan warna hitam doff


Gambar 8. Proses pengecatan


B.       Pembuatan Pemutus Poros
Pemutus poros terbuat dari besi cor dengan ukuran diameter 85 mm dan panjang 40 mm yang dibubut menjadi ukuran diameternya 80 mm dengan panjang 5 mm, dan diameter 30 mm dengan panjang 30 mm. Langkah-langkah pembuatan pemutus poros adalah sebagai berikut:
1.    Memasang benda kerja pada chuck.
2.    Menyetting benda kerja hingga benar-benar dalam posisi senter.
3.    Memasang pahat pada posisi senter dengan titik tengah benda kerja.
4.    Mencari kecepatan putar mesin bubut (rpm).
5.    Melakukan pembubutan muka hingga ukuran panjang menjadi 37 mm.
6.    Melakukan pembubutan rata memanjang hingga diameternya menjadi 80 mm.

7.    Membalik benda kerja
8.    Melakukan pembubutan muka hingga ukuran panjang menjadi 35 mm
9.    Melakukan pembubutan rata sepanjang 30 mm hingga diameternya menjadi 30 mm.


Gambar 9. Proses pembubutan pemutus poros


1.4       Proses Perakitan
Perakitan merupakan tahap terakhir dalam proses perancangan dan pembuatan suatu mesin atau alat. Proses perakitan adalah suatu cara atau tindakan untuk menempatkan dan memasang bagian-bagian dari suatu mesin yang digabungkan menjadi satu kesatuan menurut pasangannya. Perakitan ini akan menghasilkan suatu kesatuan mesin yang siap digunakan sesuai dengan fungsi yang direncanakan.
Sebelum melakukan perakitan hendaknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1.         Komponen-komponen yang akan dirakit telah selesai dikerjakan dan telah siap ukuran sesuai perencanan.
2.         Komponen-komponen standar siap pakai ataupun dipasangkan.
3.         Mengetahui jumlah yang akan dirakit dan mengetahui cara pemasangannya.
4.         Mengetahui tempat dan urutan pemasangan dari masing-masing komponen yang tersedia.
5.         Menyiapkan semua alat-alat bantu untuk proses perakitan.

Komponen-komponen dari mesin pemotong umbi ini adalah sebagai berikut:


1.         Rangka
2.         Penutup pisau
3.         Penutup rangka
4.         House bearing Ø 20 mm
5.         Poros diameter 20 mm
6.         Pulley 50 cm
7.         Pulley 300 mm
8.         V-belt
9.         Motor listrik ¾ HP
10.     Pisau pemotong
11.     Saklar On/Off
12.     Kabel



Langkah -langkah perakitan mesin pemotong umbi adalah sebagai berikut:
1.        Menyiapkan alat dan bahan.
2.        Memasang motor listrik pada rangka bagian bawah dan dikencangkan menggunakan mur dan baut.
3.        Memasang pulley pada ujung motor listrik.
4.        Memasang penutup pisau pada rangka bagian atas.
5.        Memasang pulley, pisau potong, house bearing, pemutus poros pada poros utama bagian atas.
6.        Memasang house bearing pada rangka bagian atas yang otomatis akan membuat pisau pemotong, coupling, dan pulley bagian atas pada tempatnya.
7.        Mengencangkan house bearing menggunakan mur dan baut.
8.        Memasang V-belt pada untuk menyambungkan pulley atas dan pulley bawah.
9.        Memasang saklar pada rangka dan disambung pada motor listrik dengan kabel.

Gambar 10. Proses Perakitan Mesin Pemotong Umbi



1.5       Hasil Pengujian
Pengujian mesin pemotong umbi berupa uji fungsional yang bertujuan untuk mengetahui apakah hasil rancangan bangun yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan desain yang diharapkan. Jika tidak sesuia harus dilakukan modifikasi sampai menghasilkan unjuk kerja yang baik. Setelah dilakukan pengujian pada putaran motor, diperoleh hasil irisan yang cukup baik yang dapat dilihat dari hasil umbi yang teriris.


Gambar 11. Hasil Pengujian



1.6       Perawatan Mesin
Perawatan rutin merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan secara rutin, dalam hal ini biasa dilakukan setiap hari atau setelah pemakian meliputi:
A.    Pembersihan
Pembersihan dilakukan terhadap semua komponen dari kotoran-kotoran, terutama umbi yang tertinggal dalam penutup pisau. Pembersihan sangat penting untuk menjaga kelancaran gerak dari pisau, sehingga apabila dipakai kembali dapat bekerja dengan baik.
B.     Pelumasan
Pelumasan pada bearing perlu dilakukan agar putaran poros dapat berputar dengan baik, tidak berkarat, dan tidak macet.


1.7       Estimasi Biaya dan Waktu
1.7.1    Estimasi Waktu
Estimasi waktu pembuatan mesin pengiris umbi adalah waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi pembuatan mesin pemotong umbi. Estimasi waktu pembuatan pemotong umbi dapat dilihat pada table 1.


Tabel 1 Estimasi waktu pembuatan mesin pemotong umbi


Jadi total estimasi waktu proses pengerjaan pembuatan mesin pemotong umbi adalah 1512,8 menit atau 25 jam 12,8 menit


1.7.2    Estimasi Biaya
Estimasi dana raw material adalah biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahan atau komponen mesin pemotong umbi. Estimasi raw material dapat dilihat pada table 2.

Table 2 Estimasi dana raw material




17.3     Estimasi Dana Proses Permesinan
Estimasi dana proses permesinan adalah biaya yang dibutuhkan untuk membeli jasa proses produksi permesinan. Estimasi dana proses produksi dapat dilihat pada table 3.

Table 3 Estimasi dana proses produksi




1.7.4    Biaya Total Manufacture
Biaya total manufacture adalah seluruh biaya yang digunakan untuk proses manufacture.
Biaya totak manufacture         = raw material + biaya proses permesinan
        = Rp 2.062.500 + Rp 685.000
        = Rp 2.747.500,-


1.7.5    Penetapan Harga Jual Mesin Pemotong Umbi
Harga penjualan mesin diperoleh Didalam penetapan harga menggunakan rumus dibawah ini:
HPP = BBB + BTK + BOP

Keterangan:
HPP = Harga Pokok Produksi
BBB = Biaya Bahan Baku
BTK = Biaya Tenaga Kerja
BOP = Biaya Operasional Produksi

Setelah mendapatkan HPP atau biaya total maka menggunakan rumus :
Harga Jual                   = HPP + Laba
LABA                         = (25% x HPP)
Harga Jual Mesin        = HPP + Laba
        = Rp 2.747.500 + (25% x Rp 2.747.500)
        = Rp 3.434.375,-


Daftar Pustaka :
[1]   abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I8113002_bab3.pdf

[2]   abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I8113025_bab3.pdf