Selasa, 14 April 2015

JODOH TERBAIK ADALAH SEBAIK DIRIMU

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jodoh terbaikmu adalah sebaik dirimu,
Nasib terbaikmu adalah sebaik upayamu,
kebaikanmu adalah untukmu,
Dan keburukanmu adalah juga untukmu.

Karena ALLAH telah mewenangkanmu,
untuk menjadi penentu kebaikan nasibmu.
Maka, janganlah khawatirkan takdirmu,
Tapi upayakanlah nasib baikmu.

Tiada niat ALLAH selain memuliakanmu,
maka patuhlah engkau kepada Tuhanmu,
Agar dimuliakan oleh-Nya kehidupanmu,
disehatkan tubuh dan jiwamu,
Dibaikkan rezekimu,..
Diindahkan jodohmu,..
Disejahterakan keluargamu,..
Diharumkan namamu,..
Dipanjangkan umurmu,
agar engkau dirahmatkan bagi sesamamu..
Dan yang paling indah dari semua itu,
adalah jika ALLAH menjadikanmu penegak agamamu..
Bagi sahabat yang masih sendiri,..
Semoga ALLAH tidak memperpanjang masa tunggu yang penuh harap itu..
Semoga keindahan pribadi Anda itu segera dihadiahi belahan jiwa yang sesuai indahnya,
dalam penyatuan kehidupan yang penuh cinta, kesetiaan, dan rezeki yang baik.

Jika ada doa yang khusus bagi keadaan Anda dan keluarga, 

(RENUNGAN) BELAJAR SEPERTI PENSIL

Suatu hari seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang asyik menulis sebuah surat. “Halo Nek, Nenek sedang apa?, Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?” Mendengar pertanyaan sang cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “Cucu-ku.. sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang jauh lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pergunakan ini. Nenek berharap kamu akan seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi.
Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada hal yang istimewa dari pensil yang nenek pergunakan. “Tapi menurut saya nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil pada umumnya”, Ujar si cucu. Si nenek kemudian menjawab, “Cucuk-ku jika kamu melihat sisi lain dari pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini”, Sejenak Si Nenek ini terdiam, kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.
Pertama: pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya Tuhan Sang Maha pencipta, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya”.
Kedua: dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.
Ketiga: pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar”.
Keempat: bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu”.

Kelima: sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan… Hal yang sama seperti kita, kita harus sadar kalau apapun yang kita perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan, baik itu kesan positif ataupun kesan negatif. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan. Ternayata kita bisa belajar dari sisi kehidupan di lingkungan kita, termasuk Belajar Seperti Pensil

Sabtu, 04 April 2015

Ingatlah sllu & introversi dirilah

Ketika kmu merasa tak bahagia dgn hidupmu
Ingatlah, bahwa ada seseorang yg bahagia hanya karena kmu ada

Ketika kmu merasa kesepian
Sadarilah bahwa ada seseorang yg berharap bangun setiap hari hanya utk punya kesempatan melihatmu..
Ketika kmu merasa sendiri & tak ada yg peduli
Ingatlah bahwa ada seseorang di luar sana yg begitu ingin memiliki hidup yg kamu jalani.

Ketika kmu merasa tak ada yang peduli dgnmu
Bercerminlah, orang yg kmu lihat di sana, membutuhkanmu

Tersenyumlah dalam menjalaninya,ikuti arusnya 

Jangan pernah menyerah, terus berjuanglah, "Life is so beautiful"

- Hidup adalah tantangan,....Hadapilah
- Hidup adalah anugerah,.... Terimalah
- Hidup adalah tugas,......... .selesaikanlah
- Hidup adalah cita2,......... ..capailah
- Hidup adalah misteri,....... .singkapkanlah
- Hidup adalah kesempatan,.. ambillah
- Hidup adalah lagu,.......... ..nyanyikanlah
- Hidup adalah janji,......... ...penuhilah
- Hidup adalah keindahan,...bersyukurlah

- Hidup adalah teka-teki,..... pecahkanlah

DI HATI MU

Di hati mu ,,ku tanam harapan..
Ku semai benih2 cinta..
Ku siram penuh kasih sayang..
Semata tuk menanti tumbuhnya

bahagia dlm dunia hidupku..
Hany di hati mu
tempat ku bernaung mimpi
hanya di senyum mu sebagai titian langkahku

hany ketulusan mu yg menyadarkan ku masih pantas untuk di cintai...
Ku ingin kau selalu terindah dan tak ingin pudar dlm warna hariku

tlah melukiskan sejuta arti tentang hadir mu yg sempurna meski pun nanti kehilangan mu yg ku miliki...

Jumat, 03 April 2015

BAB 11. MANUSIA DAN HARAPAN


A.      PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai  harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam bidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.   Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A, lulus pun mungkin tidak.
Harapan harus berdasarkan  kepercayaan,  baik kepercayaan  pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan  Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.   Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan  berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan  berarti sesuatu yang diinginkan  dapat terjadi, Dengan demikian  harapan menyangkut masa  depan.
Contoh:
·        ridya seorang  mahasiswa  universitas  Gunadarma, ia rajin belajar  dengan  harapan  didalam ujian  semester  mendapatkan   angka  yang baik
·        aan  seorang  wiraswasta  yang rajin.  Sejak mulai  menggarap  usahanya  ia mempunyai harapan  usahanya  menjadi  besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan,karena itu berusaha  bersungguh-sungguh   dengan  usahanya.
Dari kedua contoh itu terlihat, apa yang diharapkan ridya  dan aan  ialah  terjadinya buah  keinginan. karena  itu mereka  bekerja  keras. ridya  belajar  tanpa  mengenal  waktu  dan aan bekerja tanpa mengenal lelah.   Semuanya itu dengan suatu keyakinan  demi terwujudnya apa yang diharapkan. Jadi untuk mewujudkan  harapan  itu harus disertai  dengan usaha yang sesuai  dengan   apa  yang  diharapkan dan dibandingkan   dengan  cita-cita , maka  harapan mengandung  pengertian  tidak  terlalu muluk. sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. 
Antar  harapan  dan  cita-cita  terdapat  persamaan  yaitu  :
a.      keduanya  menyangkut  masa  depan  karena  belurn terwujud
b.      Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang meninggalkan hal yang lebih baik atau meningkat.

B.      PENYEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)        Kelangsungan hidup (survival)
b)        Keamanan (safety)
c)        Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)        Diakui linkungan (status)
e)        Perwujudan cita – cita (self actualization)

C.      KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
-          Ia tidak percaya pada diri sendiri.
-          Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
-          Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
-          Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
-          Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

D.     BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1.      Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.      Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3.      Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter.
satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator) Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
4.      Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.
Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan,Usaha itu antara lain:
a.      Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b.      Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c.       Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka    menolong, dermawan, dan sebagainya.
d.      mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e.      menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya

Referensi:
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/13/manusia-dan-harapan/
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-harapan.html


BAB 10. MANUSIA DAN KEGELISAHAN


A.     PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah (bukan geli-geli basah lho, hehehe) , yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Banyak yang menilai kegelisahan ada macam-macam diantaranya adalah kegelisahan negatif dan positif yang di artikan sebagai berikut :
1.      Kegelisahan Negatif  :  kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada. Tentu saja hal ini merupakan ancaman bagi eksistensi manusia sebagai kesatuan yang integral.
2.      Kegelisahan Positif  :  Dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi. Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.

B.      SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Gelisah terkadang membuat seseorang tidak nyaman. Kegelisahan berasal
dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,
dan cemas.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi
gelisah.
Diantaranya :
1.      Panik Panik adalah sebuah perasaan dari ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan ketakutan dan kecemasan yang terjadi secara mendadak dari sebuah peristiwa yang terjadi. Rasa panik dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah.
Dengan adanya rasa panik otomatis timbulnya perasaan tidak tenang dan
mengakibatkan seseorang menjadi gelisah.
2.      Kesulitan ekonomi Kesulitan ekonomi merupakan kesulitan yang dialami ketika seseorang merasakan kondisi sulit dalam kehidupan ekonomi. Seperti hal nya tidak mempunyai uang atau kelangkaan dalam suatu barang pemuas kebutuhan. Dengan adanya kesulitan ekonomi, ada beberapa orang yang merasa terdesak dan gelisah untuk berfikir bagaimana caranya agar bisa menyelesaikan kesulitan ekonomi tersebut.
3.      Persiapan yang tidak matang Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan, harus dengan persiapan yang matang. Apabila kita akan melakukan sesuatu  tetapi  belum ada persiapan yang matang, maka dapat terjadi kegelisahan. Contoh nya seperti dalam menghadapi ujian, tetapi  belum ada persiapan yang matang dalam menjalani ujian tersebut, maka kemungkinan perasaan gelisah akan timbul.

C.      USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Kegelisahan nyatanya membuat  pikiran dan perasaan seseorang merasa tidak nyaman. Ada beberapa usaha – usaha yang perlu kita ketahui untuk mengatasi kegelisahan, diantara nya :
1.      Bersikap tenang Tenang merupakan sikap mengontrol perasaan menjadi rileks. Pada saat seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat membantu menghilangkan atau mengurangi kegelisahan dengan me rileks kan perasaan serta fikiran.
2.      Intropeksi diri Pada saat gelisah, intropeksi diri sangat diperlukan untuk membantu menghilangkanperasaan gelisah.Dengan adanya intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab kegelisahan nya dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan nya tanpa harus
merasa gelisah.
3.      Berserah kepada tuhan kegelisahan terkadang membuat diri seseorang lupa akan namanya tuhan yang selalu siap membantu.apapun yang membuat kita gelisah,apabilakita memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan yang kita alami.
4.      Bercerita kepada seseorang Apabila sedang mengalami kegelisahan, alangkah baik nya apabila seseorang dapat menceritakan permasalahan yangmembuatnya gelisah.Dengan adanya bercerita kepada seseorang, permasalahan yangsedang dialami bisa mendapatkankan pendapat ataupun saran. Jadi kemungkinan kegelisahan tidak akan bertambah dengan adanya pendapat atau saran yang diterima.

D.     KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata ini berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal – hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.

E.      KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan sikap buruk seperti sombong, angkuh, keras kepala, yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.

F.       KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tanpa arah yang jelas atau tanpa usul-usul yang jelas. Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara disejumlah bidang termaksud filosofi,fisika, statistika dan lain-lain nya.

G.     SEBAB-SEBAB KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir, manusia selalu menerima rangsangan lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsangan baru. Kalaupun ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah:

1.      Obsesi
Gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya, selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2.      Phobia
Rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.      Kompulasi
Adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4.      Histeri
Neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.      Delusi
Pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Delusi ada tiga macam, yaitu:
a)       Delusi persekusi : Menganggapkeadaan sekitarnya jelek.
b)      Delusi keagungan : Menganggap dirinya orang penting dan besar.
c)      Delusi melancholis : Merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa.
6.      Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi, orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya.
7.      Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya, antara lain gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, dan menyendiri.

H.     USAHA-USAHA MENGATASI KETIDAKPASTIAN
1.      Konsultasi
Untuk dapat menghilangkan atau menyembuhkan ketidakpastian tersebut tergantung kepada mental penderita bagaimana cara seorang penderita tersebut dapat  mengatasi ketidakpastian nya. Bisa dengan cara konsultasi kepada teman atau kepada seorang psikolog untuk memberikan arahan dan saran untuk menyelesaikan ketidakpastian nya.
2.      Berfikir logis
Dengan adanya ketidakpastian, dibutuhkan cara berpikir yang logis untuk menentukan putusan dari ketidakpastian. Berpikir yang logis dapat memudahkan dalam menemukan keputusan ketidakpastian.

Referensi:
http://istiqomahayuningsih.blogspot.com/2012/10/tugas-makalah-ilmu-budaya-dasar-manusia.html


BAB 9. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB


A.     PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.
Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik.
Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.
Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya).
Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.

B.      MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
1.      Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. 
2.      Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
3.      Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.
4.      Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh Negara.
5.      Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam jenis agama. Menerima hukuman di akhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup didunia ini.


C.      PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanannya. Antara sesama kawan sulit di katakannya pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa bentuk harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjukan kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran ,perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut suatu pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut suatu pengabdian.


Referensi:
http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-tanggung-jawab.html
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/01/manusia-dan-tanggung-jawab/
http://wahyuadipurnomo13.blogspot.com/2012/01/tugas-ibd-4-manusia-dan-tanggung-jawab.html
http://triicecsfabregas.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-tanggung-jawab.html


BAB 8. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP



A.     PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup. Sedangkan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrati. karena itu menentukan masa depan setiap manusia. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup itu sendiri. Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu sendiri merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup itu banyak sekali macam dan ragamnya. Dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya ada 3 macam, yaitu :
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

B.      CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu sendiri di sebut dengan angan-angan.
Diantara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1.      Faktor Manusia, tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau mencapai cita-citanya atau tidak. Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
2.      Faktor kondisi, sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa dia bisa menempati sesuai kondisi yang dia alami atau tidak.
3.      Faktor tingginya cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita semakin besar pula usaha yang harus kita lakukan tergantung apa cita-cita yang kita inginkan.

C.      KEBAJIKAN
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk berbuat kebaikan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia yang hidup bermasyarakat, manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, manusia saling tolong menolong dan saling menghargai sesama umat manusia. Sebaliknya pula manusia saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Ada 3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :
1.      Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2.      Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun tidak baik.
3.      Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa.


D.     USAHA / PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu cita-cita yang di inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi kelangsungan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan. Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Bila kita menginginkan sukses kunci nya kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun, rajin dan giat.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan karena kemampuan terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan dari manusia itu sendiri.

E.      KEAYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan allah. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
1.      Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari allah.
2.      Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal dan dengan akal manusia berpikir.
3.      Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib misalnya kekuatan yang berasal dari allah dan percaya adanya allah sebagai dasar keyakinan.

F.       LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Setaip manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang berbeda walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu tergantung pada diri kita sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah 5M nya sebagai berikut ini  :
1.      Mengenal
kita harus mengenal dulu diri kita sendiri itu seperti apa dan bagaimana untuk menyesuaikan nya.
2.      Mengerti
kita harus mengerti semua apa yang telah kita lakukan dan apa yang sudah kita lakukan.
3.      Menghayati
apabila kita sudah mengenal dan mengerti selanjutnya kita harus menghayatinya dengan hati. Dalam artian kita melakukan nya sesuai keinginan dalam hati kita.
4.      Meyakini
Dalam melakukan suatu kegiatan kita harus menyakini dengan hati yang bersih dan berserah diri kepada allah. insyaallah kita akan di berikan suatu petunjuk yang bener oleh allah.
5.      Mengabdi
Setelah semua yang tadi telah kita lakukan tinggal kita mengabdi kepada negara dimana tempat kita tinggal. Dan tidak lupa juga membalas semua kebaikan kedua orangtua kita karna tanpa doa orangtua kita tidak akan bisa sukses.

Referensi:
http://triicecsfabregas.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-pandangan-hidup.html