Minggu, 26 Maret 2017

PERAWATAN MESIN INDUSTRI


1.1              Pengertian perawatan
Pengertian perawatan ( maintenance ) itu sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan pemeliharaan, perbaikan penyesuaian, maupun penggantian sebagian peralatan yang diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi yang diharapkan dan selalu dalam kondisi siap pakai.

1.2       Tujuan Perawatan
  1. Memperpanjang usia kegunaan aset. Hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian.
  2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi, antara lain:
a.    Selalu siap bila diperlukan sesuai dengan rencana
b.    Tidak rusak selama produksi berjalan.
c.    Dapat bekerja dengan efisien dan kapasitas yang diinginkan.
  1. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan , unit pemadam kebakaran dan sebagainya.
  2. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut. Menghemat waktu, biaya dan material karena peralatan terhindar dari kerusakan besar.
  3. Kerugian baik material maupun personel akibat kerusakan dapat dihindari sedini mungkin, karena terjadinya kerusakan da atau timbulnya kerusakan tambahan akibat kerusakan awal dapat segera dicegah.

1.3       Keuntungan – keuntungan dari perawatan yang baik
  1. Berkurangnya kemungkinan terjadinya perbaikan darurat.
  2. Tenaga kerja pada bidang perawatan dapat lebih efisien.
  3. Kesiapan dan kehandalan dapat lebih efisien.
  4. Memberikan informasi kapan peralatan perlu diperbaiki atau diganti.
  5. Anggaran perawatan dapat dikendalikan.

1.4              Perawatan mesin industri
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan. Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima. Perawatan dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.

Gambar 1.1 Peranan program perawatan sebagai pendukung aktivitas priduksi

Tujuan dibuatnya peranan program dalam perawatan mesin industri yaitu:
1.       Agar mesin-mesin industri, bangunan, dan peralatan lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal.
2.       Untuk menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat membayar kembali modal yang telah ditanamkan dan akhirnya akan mendapatkan keuntungan yang besar.
3.       Untuk memperpanjang umur penggunaan asset.
4.       Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan dapat diperoleh laba yang maksimum.
5.    Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
6.    Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.




1.5       Bagan perawatan
Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1.2 Bagan Perawatan

A.    Secara umum, pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
1.    Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2.    Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).

B.     Bentuk-bentuk Perawatan :
1.         Preventive Maintenance
Adalah salah satu komponen penting dalam aktivitas perawatan (maintenance). aktivitas perawatan yang dilakukan sebelum terjadinya kegagalan atau kerusakan pada sebuah sistem atau komponen, dimana sebelumnya sudah dilakukan perencanaan dengan pengawasan yang sistematik, deteksi, dan koreksi, agar sistem atau komponen tersebut dapat mempertahankan kapabilitas fungsionalnya
2.         Perawatan Korektif
Adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan atau kemacetan yang terjadi berulang kali. Prosedur ini diterapkan pada peralatan atau mesin yang sewaktu-waktu dapat rusak. Dalam kaitan ini perlu dipelajari penyebabnya-penyebabnya, perbaikan apa yang dapat dilakukan, dan bagaimanakah tindakan selanjutnya untuk mencegah agar kerusakan tidak terulang lagi.
3.         Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

4.         Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
5.         Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.
6.         Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

1.5              Departemen organisasi dalam perawatan mesin industry

Departemen perawatan pada umumnya berada di bawah pengawasan manajer pabrik, yang bertanggung jawab pula untuk program produksi. Setiap pengawas pada departemen perawatan harus bertanggung jawab terhadap aktifitas perawatan, inspeksi, perbaikan, overhaul dll. Pengawas adalah orang-orang yang berpengalaman dan mampu menentukan kapan waktu untuk inspeksi, overhaul dan sebagainya.
Untuk mencapai keberhasilan program perawatan, banyak faktor penunjang yang perlu diadakan pada departemen perawatan. Dalam kaitan ini, keberadaan engineering sangat diperlukan untuk menyiapkan dan memberikan sistem pelayanan pada fungsi perawatan. Berikut bentuk struktur organisasi departemen perawatan di industry:



Gambar 1.3 Struktur organisasi departeen perawatan di industry


Gambar 1.4 Ruang lingkup pada stuktur organisasi


DAFTAR PUSTAKA

1. Garg, HP. Industrial Maintenance. S. Chand & Company Ltd, 1997.
2. Higgins, LR., PE. And LC. Morrow. Maintenance Engineering Handbook, 3rd edition. Mc. GrawHill Book Company.

3. Supandi. Manajemen Perawatan Industri. Ganeca Exact Bandung.