BAB I
MANAJEMEN
1.1
PENGERTIAN
MANAJEMEN
Kata Manajemen berasal
dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare
yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal
dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari
bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari
Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris
ini juga berasal dari bahasa Italia.
Bahasa
Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien.
Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia
hingga saat ini belum ada keseragaman.
Pendapat lain
menjelaskan :
Menurut (Lawrence A. Appley, American Management
Association) Manajemen adalah “keahlian untuk menggerakan orang untuk
melakukan suatu pekerjaan” (the art of
getting thing done through people)
Menurut (oey Liang Gie, Guru besar manajemen UI)
Manajemen adalah “seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengontrolan dari pada “human and natural resources” untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu”.
Menurut (George R. Terry, Ph.D) Manajemen adalah
“proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan,
pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang dialkukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia serta sumber-sumber lain”.
Selanjutnya, bila
kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah
manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1.
Manajemen sebagai suatu
proses.
2.
Manajemen sebagai
kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.
3.
Manajemen sebagai suatu
seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).
Menurut
pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda
definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna
definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah
definisi. Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen
adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya,manajemen adalah fungsi untuk mencapai
sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk
mencapai tujuan yang sama.
Menurut
pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
Menurut
pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu
pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat,
segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain
mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama
mengandung kebenarannya.
Menurut
G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuantujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga adalah suatu ilmu
pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil
yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari
pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen.
Menurut
Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada
kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara
mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan
itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
1.2
FILSAFAT
MANAJEMEN
Berbagai
teori manajemen berdasar pada filsafat dibawah ini antara lain : filasafat
idealisme (suatu keadaan yang amat sempurna yang menjadi pola dari segala
sesuatu yang kita dapati didunia ini), filsafat ini diterapkan dalam manajemen
marxis dan codetermination yang popular di Negara sosialis, jerman dan
skandinavia. filsafat realisme (dunia ini dan segala sesuatu yang terdapat
didalamnya adalah kenyataan yang tidak dapat dibantah), filsafat ini beriringan
dengan revolusi industri inggeris yang disusun Frederick W. taylor.
Filsafat
neo-thomisme ( kenyataan itu rasio, keadaan, dan Tuhan sedangkan kebenaran
adalah intuisi, segala sesuatu yang masuk akal dan yang diwahyukan Tuhan)
banyak dipraktikan oleh manajemen katholik yang merujuk pada bible filsafat
pragmatisme (pengalaman dan segala sesuatu yang dapat dialami oleh manusia, keberanaran
dapat dilihat dari pendapat umum) yang banyak merujuk pada manajemen yang
berlaku umum melalui opini public. filsafat eksistensialisme (kenyataan adalah
eksistensi atau keadaan yang menyerupai itu, kebenaran adalah pendapat yang
sejalan dengan pandangan pribadi seseorang), peran manusia menjadi perhatian
utama.
1.3
PRAKTIK
MANAJEMEN
Aplikasi
dari filsafat melahirkan beeberapa tahapan penerapan manajemen sebagaimana yang
diungkapkan George R. Terry (2006:67)membagi tahapan praktik manajemen antara
lain:
·
Manajemen partisipasi
·
Manajemen berdasarkan
hasil (result management)
·
Manajemen memperkaya
pekerjaan (job enrichment),
·
Manajemen prioritas
produktifitas,
·
Manajemen berdasarkan
kemungkinan (contingency management) Manajemen pemanfaatan konflik
Odiorne membagi
praktek manajemen dengan beberapa tahapan :
·
Manajemen memaksa
(1920-an dan 1930-an)
·
Manajemen mementingkan
hubungan kemanusiaan (1940-an)
·
Manajemen menggunakan
tekanan (1950-an)
·
Manajemen menurut keadaan
(1960-an)
Bennet Silalahi
(2001:10) membagai praktik manajemen menjadi 5 tahapan antara lain :
·
manajemen
teknologis.
·
manajemen
administratif.
·
manajemen sistem
kemanusiaan.
·
manajemen ilmiah.
·
manajemen sasaran dan
hasil.
1.4
FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.
Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
1.
Perencanaan (planning)
adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan
cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif
sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih
cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,
fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.
Pengorganisasian
(organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.
Pengarahan (directing)
adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Sampai saat ini,
masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis
mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut
unsur-unsur manajemen. fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
1)
Planning
Berbagai
batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat
rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah
penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban
kepada enam pertanyaan berikut :
a
Tindakan apa yang harus
dikerjakan ?
b
Apakah sebabnya tindakan
itu harus dikerjakan ?
c
Di manakah tindakan itu
harus dikerjakan ?
d
kapankah tindakan itu
harus dikerjakan ?
e
Siapakah yang akan
mengerjakan tindakan itu ?
f
Bagaimanakah caranya
melaksanakan tindakan itu ?
2)
Organizing
Organizing
(organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
3)
Leading
Pekerjaan
leading meliputi lima kegiatan yaitu :
· Mengambil
keputusan
· Mengadakan
komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
· Memberi
semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memilih
orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan
sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang
ditetapkan.
4)
Directing/Commanding
Directing
atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
5)
Motivating
Motivating
atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan
melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
6)
Coordinating
Coordinating
atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan,
dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan
sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
7)
Controlling
Controlling
atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi
sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan
maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
8)
Reporting
Reporting
adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil
kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan
tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
9)
Staffing
Staffing
merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
10)
Forecasting
Forecasting
adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai
kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat
dilakukan.
1.5
TOOL
OF MANAGEMENT
Untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools).
Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools
tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan
markets. Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa
ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk
kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang
berkerja sama untuk mencapai tujuan. Money atau Uang merupakan salah satu unsur
yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.
Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk
mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal
ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai
gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa
hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi. Material terdiri dari bahan
setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai
hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus
dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebabmateri
dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil
yang dikehendaki. Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Metode
adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah
metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas
dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran,
fasilitasfasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri. Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan
(memasarkan) produknya.
Memasarkan
produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi
tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja
tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan
hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat
dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan
daya beli (kemampuan) konsumen.
1)
Tingkatan Manajemen
(Manajemen Level).
Tingkatan
manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan:
a. Manajer lini
garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu
organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka
tidak membawahi manajer yang lain.
b. Manajer menengah (Middle
Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam
suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan
para manajer lainnya kadangkadang juga karyawan operasional.
c. Manajer Puncak (Top
Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung
jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
Manajer
adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
2)
Tingkatan manajer
Piramida
jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan
tingkatannya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini
pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan
lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Berikut
ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
Manejemen lini pertama
(first-line management), dikenal pula dengan
istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat
menengah (middle management), mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan
bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer
menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau
manajer divisi.
Manajemen puncak (top
management), dikenal pula dengan istilah executive
officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun
demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang
lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
3)
Peran manajer
Henry
Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh
peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan
kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
a.
Peran antar pribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang
dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi
peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
b.
Peran informasional
Meliputi peran manajer sebagai
pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
c.
Peran pengambilan
keputusan
Yang termasuk dalam kelompok ini
adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber
daya, dan perunding. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa
setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan
tersebut adalah:
·
Keterampilan konseptual
(conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager)
harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret
itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu,
keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana
kerja.
·
Keterampilan berhubungan
dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional,
manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian
mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
·
Keterampilan teknis
(technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan
bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini
merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan
lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
·
Keterampilan manajemen
waktu
Merupakan
keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew
Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji
$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per
minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah
$800 per jam sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap
menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu
saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu
yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
·
Keterampilan membuat
keputusan
Merupakan
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin
mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer
harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil
untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif
yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir,
manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
BAB II
ORGANISASI
2.1
PENGERTIAN
ORGANISASI
Sebelum kita mengetahui
arti penting organisasi perusahaan, terlebih dahulu kita mengetahui apa itu
arti dari organisasi tersebut. Organisasi adalah suatu penyusunan
suatu anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai suatu tujuan
organisasi yang di rencanakan dengan sumber daya yang dimiliki. Organisasi
juga memiliki dua aspek yang sangat penting yaitu aspek
Departemensasi dan aspek Pembagian Kerja.
Aspek
Departemensasi adalah pengelompokan kegiatan kerja dari suatu organisasi
agar kegiatan yang di laksanakan saling berhubungan dan dapat dikerjakan secara
bersamaan. Sedangkan Aspek Pembagian Kerja adalah sebgai perincian
tugas dari pekerja agar setiap indivudu bertanggung jawab atas sekumpulan
kegiatan yang terbatas.
Lalu pengertian
organisasi lainnya menurut Mills dan Mills dalam Teori Organisasi dan
Administrasi (Kusdi, 2009:4) mengatakan “organisasi adalah
kolektivitas khusus manusia yang aktivitasnya terkontrol dan terkoordinasi
dalam dan untuk mencapai suatu tujuan.” Selain itu menurut Chester I.
Bernard, “organisasi adalah adanya suatu sistem aktivitas kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.”
Organisasi merupakan
proses untuk merancang struktur yang formal, jadi organisasi dapat diartikan
juga sebagai berikut :
1.
Organisasi dalam Arti
Badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan.
2.
Organisasi dalam Arti
Bagan yaitu gambaran skema tentang hubungan kerjasama dari orang-orang
yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
3.
Organisasi tersebut juga
memiliki struktur organisasi yang dapat diartikan sebagai mekanisme
formal yang dapat diolah. Struktur tersebut terdiri dari :
Unsur Spesialisai
Kerja
a. Koordinasi
b. Standarisai
c. Desentralisasi
Selain memiliki
struktur organisasi, suatu organisasi pun memiliki unsur-unsur organisasi yang
mendasar yaitu :
a. Adanya
pembagian Tugas
b. Adanya
tujuan bersama yang di capai
c. Adanya
keinginan untuk bekerja sama
d. Adanya
suatu kerjasama antara dua orang atau lebih
2.2
PRINSIP
ORGANISASI
Agar suatu organisasi
dapat berjalan dengan baik atau dalam rangka membentuk suatu oganisasi yang
baik atau dalam usaha organisasi perlu kita perhatikan beberapa
prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :
a.
Perumusan tujuan yang
jelas
b.
Pembagian keja dan
Delegasi Kekuasaan
c.
Rentang kekuasaan
d.
Tingkatan-tingkatan
pengawasan
e.
Kesatuan perintah dan
tanggung jawab
f.
Koordinasi
a)
Perumusan tujuan yang
jelas
Bila
akan melakukan sesuatu aktivitas, maka pertama-tama harus jelas ialah
apakah tujuan akativitas tesebut. Demikian pula kita
mengorganiser atau membuat suatu skema organisasi
atau membentuk suatu badan, maka pertama-tama
harus jelas apa yang menjadi tujuannya. Bagi suatu benda, tujuan
itu akan berperan sebagai:
·
pedoman ke arah mana
organisasi itu akan dibawa
·
landaan bagi organisasi
yang bersangkutan
·
menetukan macam aktivitas
yang akan dilakukan
·
menentukan program,
prosedur dan kiss me (koordinasi, integrasi, simplikasi, sinkronisasi dan
mekanisasi).
b)
Pembagian kerja
Di
dalam sebuah organisasi, pembagian kerja atau tugas pekerjaan adalah keharusan
mutlak tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih menjadi amat besar.
Pembagian tugas pekerjaan pada akhirnya akan menghasilkan departemen-departemen
dan job description dari masing- masing departemen
sampai unit unit terkecil dalam organisasi. Dengan
pembahagian tugas pekerjaan, ditetapakan sekaligus susunan organisasi (struktur
organisasi), tugas dan fungsi-fungsi masing-masing unit dalam
organisasi, hubungan-hubungan serta wewenang masing-masing unit
oganisasi.
Pembagian
tugas saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan
spesialisasi, tetapi pula dalam rangka mewujudkan penempatan orang yang tepat
pada jabatan yang tepat dan pula dalam mempermudah pengawasan oleh atasan.
c)
Delegasi kekuasaan
Salah
satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan. Kepada
setiap pejabat harus didelegasikan kekuasaan, atau wewenang yang perlu ahar
pejabat tersebut dapat melaksanakan tugasnya sebaik-baiknya. Wewenang atau
kekuasaan itu mempunyai aspek, antara lain wewenang mengambil keputusan,
wewenang menggunakan peralatan, bahan dari uang, wewenang memerintah, wewenang
pemakaian waktu tettentu dan lain sebagainya.
Delegasi
kekuasaan merupakan keahlian pimpinan yang penting dan elementer sebab dengan
delegasi kekuasaan, seorang pemimpin dapat melipat gandakan waktu, perhaitan
dan pengetahuannya yang terbatas. Bahkan dapat dikatakan, delegasi kekuasaan
merupakan salah satu jalan utama bagi setiap pemimpin untuk dipercaya akan diri
sendiri. Kesanggupan untuk menerima tanggung jawab adalah test pertama bagi
seorang pemimpin, tetapi keberanian mendelegasikan kekuasaan kepada bawahan
merupakan tanda nyata seorang pimpinan yang sukses.
d)
Rentang kekuasaan
Mengenai
prinsip rentang kekuasaan, dipergunakan berbagai istilah-istilah yang berbeda,
seperti span of authority, span of control (rentan pengawasan), span of
management dan span of managerial
responsibilities dan dalam bahasa Indonesia dipakai istilah
lain seperti jenjang pengawasan, Jenjang kekuasaan dan
rentang kendali.Dengan rentang kekuasaan dimaksudkan berapa jumlah orang yang
setepatnya yang menjadi bawahan seseorang pemimpin, sehingga pemimpin itu dapat
memimpin, membimbing dan mengawasi dengan secara berhasil guna dan berdaya
guna.
e)
Tingkat-tingkat
pengawasan
Menurut
prinsip ini, tingkat pengawasan atau tingkat pemimpin hendaknya
diusahakan sedini mungkin. Di dalam suatu organisasi
diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin, selain memudahkan komunikasi
pula agar ada motivasi bagi setiap orang di dalam organisasi
untuk mencapai timgkat-timgkat tertnggi di dalam struktur organisasi.
Sehubungan dengan prinsip-prinsip tingkat-tingkat pengawasan ini,
maka suatu organisasi yang baik yaitu berbentuk pipih dan tidak menjulang
tinggi.
f)
Kesatuan perintah dan
tanggung-jawab
Menurut
prinsip ini maka seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan dari siapa ia
menerima perintah dan kepada siapa ia memberi pertanggungjawaban akan
pelaksanaan tugasnya. Dengan kata lain prinsip tidak seorangpun dapat
melayani dua atasan sekaligus
g)
Koordinasi
Prinsip
yang tidak kalah pentingnya dalam organisasi adalah prinsip koordinasi.
Adanya pemberian tugas pekerjaan dan
bahagian-bahagian serta, unit-unit
terkecil di dalam suatu organisasi, cenderung timbul kekuatan memisahkan
diridari organisasi sebagai keseluruhan.
Kemudian organisasi pun
memiliki tujuan organisasi, tujuan organisasi berbeda dengan
sasaran. Etiozini mengatakan bahwa tujuan organisasi adalah
keadaan yang di inginkan oleh organisasi yang dikaitkan dengan tujuan yang
ingin di capai yang dinyatakan dalam suatu pernyataan, serta memperkirakan
tentang keadaan yang akan datang. Dua unsur dari pada tujuan tersebut
adalah :
·
Hasil akhir yang ingin di
capai
·
Kegiatan yang dilakukan
saat ini untuk mencapai tujuan tersebut
·
Berbeda dengan
Etiozini, Manullang Davis membagi tujuan menjadi 3 jenis yaitu :
Tujuan Primer :
Berupa nilai ekonomis yang di berikan baik langsung maupun tidak kepada
masyarakat dalam bentuk pembuatan barang jasa.
Tujuan Kolateral :
Nilai umum dalam pengertian yang luas demi kebaikan masyarakat.
Tujuan Skunder :
berkenaan dengan nilai ekkonomis dan evektivitas pencapaian tujuan.
2.3
PENGERTIAN
ORGANISASI PERUSAHAAN
Diatas kita telah
mengetahui apa itu pengertian Organisasi dan Manajemen, sekarang kita akan
membahas tentang pengertian dari Organisasi Perusahaan. Organisasi
perusahaan adalah terdapat orang-orang yang suatu usahanya dapat di
koordinasikan, dan tersusun dari jumlah subsistem yang salinh bergantungan dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, kemudian berkerja sama atas dasar dari
pembagian pekerjaan, peran dan wewenang.
Penggertian organisasi perusahaan
menurut Kast dan Rosenzwig adalah :
·
Terdiri dari orang yang
berorientasi pada tujuan
·
Suatu subsistem manajerial,
teknik, struktural, dan pisikososial
·
Adanya subsistem yang
lebih luas
2.4
ARTI
PENTING ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN
Adanya fungsi
delegasi yaitu dengan organisasi kita dapat dengan mudah memisahkan fungsi
dari delegasi setiap pekerjaan. Dari organisasi ini dapat dengan mudah
mengetahui posisi mana yang cocok untuk di delegasikan.
Terciptanya bayangan
untuk kesuksesan bisnis yaitu dengan adanya organisasi kita telah
memikirkan terlebih dahulu bisnis apa yang ingin di rencanakan. Divisi dan
posisi apa saja yang akan bisa tergambar dengan jelas.
Mudahnya pengembangan
SDM yaitu dengan organisasi kita dapat mengetahui perusahaan mana saja
yanng membutuhkan SDM yang cukup. Organisasi juga dapat menjadi alat untuk
melakukan perekrutan karyawan. Dengan adanya organisasi kita dapat mendapatkan
SDM yang berkualitas. Dan bagi karyawan organisasi akan menjadi dorongan untuk
menjadi yang lebih baik nantinya, karena mereka mengetahui jabatan yang ada di
atasnya dan akan memikirkan untuk mencapai posisi tersebut.
2.5
BENTUK
ORGANISASI PERUSAHAAN
Selain arti penting
organisasi perusahaan, terdapat juga bentuk-bentuk dari organisasi perusahaan
tersebut yaitu :
1. Perusahaan
Perorangan
Perusahaan perseorangan biasanya
mencangkup perusahaan yang lebih kecil skalanya. Perusahaan ini termasuk
perusahaan yang populer karena cepat untuk pengambilan keputusan dan mudah
untuk di dirikan, kemudian biyaya pengelolaannya pun relatif rendah.
2. Perusahaan
Persekutuan
Perusahaan persekutuan yaitu
perusahaan yang dijalankan usaha di bawah milik bersama. Pemiliknya lebih dari
satu orang dan dapat disebut partner atau sekutu. Dalam perusahaan persekutuan
ada yang disebut Firma dan ada yang di sebut persekutuan komanditer.
3. Perusahaan
Perseroan
Didirikan berdasarkan suatu perjanjian dan
melakukan suatu usaha dengan modal dasar yang berasal dari saham. Dan dengan
demikian setiap orang yang memiliki saham disebut pemegang saham dan di sebut
sebagai pemiliknya. Kemudian tanggung jawab yang terbesar di pegang oleh
pemegang saham yang paling besar.
Sumber:
[1]
Asas-asas Manajemen,
George R. Terry, terj. Dr. Winardi, SE, Alumni, Bandung, 2010.
[2]
Manajemen integrative,
Bennet Silalahi, Prof. Dr., LPMI, Jakarta, 2001
[3] Sukanto R dan T. Hani
Handoko, Organisasi Perusahaan : Teori, Struktur dan Prilaku. BPFE, Yogyakarta
[4]
https://www.scribd.com/doc/84124932/Pengertian-Organisasi-Perusahaan
Tidak ada komentar :
Posting Komentar