Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Keluarga
merupakan cikal bakal wajah peradaban. Baik buruknya masyarakat bisa dinilai
dari profil-profil keluarga didalamnya. Belakangan ini kita dapat mengamati apa
yang membuat sebuah keluarga itu retak.
Kalo dipikir-pikir,
keluarga itu kan ikatan yang sangat kuat. Orang-orang didalamnya dipertemukan
oleh Tuhan bukan tanpa sebab, sudah ada pertimbangan menurut ukuran-Nya.
Komposisinya tidak bisa digantikan oleh yang lain. Pernikahan yang menjadi awal
sebuah keluarga pun selalu dirayakan
dalam acara
yang agung dan juga meriah.
Akan tetapi banyak
sekali terdengar cerita perceraian atau keluarga yang ‘berantakan’ tapi belum
masuk tahap perpisahan.
Hal ini disebabkan
karena banyak manusia yang tidak memahami arti sebuah keluarga. Mereka hanya
berlomba-lomba untuk
mendapatkan kesenangan-kesenangan hidup duniawi. Slogan-slogan mereka adalah
memuaskan hawa nafsunya, “Yang Penting Puas”. Prinsip dan misi mereka adalah
bagaimana mereka dapat menikmati kehidupan, seakan-akan mereka tumbuh dari
biji-bijian, kemudian menguning dan mati tanpa ada kebangkitan, perhitungan dan
hisab.
Arti sebuah keluarga
adalah saling memiliki, saling percaya, saling menghormati, saling melindungi
dan saling berbagi rasa, saling menjaga kehormatan serta saling menjaga rahasia
diantara Ayah, Ibu, Anak, kakak dan adik. Berkaitan dengan upaya membangun
keluarga bahagia, tiga hal yang penting berhubungan dengan itu adalah bagaimana
merenda keluarga bahagia, bagaimana menjadi wanita idaman dalam keluarga, dan
bagaimana menjadi orang tua yang cerdas dan efektif.
Untuk mampu membuat keluarga bahagia,
perlu berbagi peran dengan adil antara suami dan istri, berusaha mengatasi
krisis keluarga dan mengukuhkan integritas keluarga. Sesungguhnya kunci untuk
para pasangan merasa bahagia adalah mereka puas dengan rencana mereka tentang
pekerjaan dan tugas-tugas rumah tangga, dan merasa bahwa kontribusi tiap
pasangan adalah pantas. Oleh karena itu, pekerjaan keluarga dan tugas rumah
tangga tidak dapat dibagi rata antara suami dan istri, tetapi bidang kerja itu
dirasakan pantas.
Begitu berharganya nilai sebuah keluarga sehingga
dia disamakan dengan mutiara. Karena dari sebuah keluargalah kita lahir, tumbuh
dan dewasa. Sehingga begitu dalam makna keluarga yang harus kita patrikan
didalam hati kita kelak dan selamanya. Kadangkala kita dengan alasan kerja
mengabaikan keluarga kita, suami, istri, orang tua ataupun anak-anak kita.
Namun kita lupa bahwa sesungguh kebahagiaan sejati
bukan hanya diukur dari materi namun dari kehangatan sejati yang kita peroleh dari
saling berbagi dalam kebersamaan sebuah keluarga. Kita boleh bersosialisasi
dengan orang diluar keluarga kita namun alangkah baiknya kalau kita juga bisa
meluangkan sedikit waktu kita yang berharga untuk memberikan curah kasih pada
keluarga kita.
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
keluarga adalah :
-
Unit terkecil dari masyarakat
-
Terdiri atas 2 orang atau lebih
-
Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
-
Hidup dalam satu rumah tangga
-
Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
-
Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
-
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
-
Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
thanks for the information and I liked the look of this website blog ........
BalasHapusgreetings